KORANJURI.COM – Sebanyak 67.817 siswa di seluruh Bali hari ini mengikuti ujian nasional tingkat SMP. Jumlah itu tersebar di 491 sekolah yang terdiri dari SMP/MTS/Paket B dan SMPLB.
Sementara, 10 sekolah diantaranya menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang tersebar di Denpasar, Gianyar dan Badung.
“Peserta ujian CBT tingkat SMP tahun ini ada 478 orang di tiga Kabupaten,” terang Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Disdikpora Bali, Gede Ketut Seputra Aryadi, Senin, 9 Mei 2016.
Dari pantauan yang ada, UN di kota Denpasar berjalan lancar. Soal yang dititip di tiap sub rayon terdistribusibke sekolah tanpa ada kendala. Pengamanan dari kepolisian tampak cukup ketat meski nilai ujian nasional bukan satu-satunya indikasi penentu kelulusan.
Di SMP Sapta Andika Denpasar, kepala sekolah setempat, I Nyoman Sutarjana mengatakan, soal UN diambil sendiri oleh sekolah pagi hari dengan penjagaan ketat dari petugas kepolisian.
“Sekolah mengambil soal sendiri ke sub rayon pagi sekitar pukul 5.30 wita. Dalam kondisi masih tersegel soal disimpan di tempat aman sebelum UN dimulai,” jelas Sutarjana.
Di SMP Negeri 10 Denpasar, seluruh soal UN tersimpan di ruangan kepala sekolah dengan penjagaan dua aparat kepolisian selama 24 jam. I Ketut Sukartha, kepala sekolah setempat menuturkan, soal akam didistribusikan ke masing-masing sekolah setiap hari sesuai jadual mata pelajaran.
“Sekolah dibawah sub rayon akan mengambil soal kesini. Semua aktifitas itu dipantau secara cermat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” ujar Sukartha.
Sementara, di SMP PGRI 2 Denpasar yang berada dibawah sub rayon 3 berbeda cara dalam pendistribusian soal. Sub Rayon 3 yang diketuai SMPN 3 Denpasar ini mengantar sendiri soal UN ke tiap sekolah dibawah sub rayonnya.
“Petugas dari sub rayon mengantar ke sekolah. Setiap tahun selalu begitu, jadi kita tidak mengambil sendiri soal UN,” kata kepala SMP PGRI 2 Denpasar, I Gede Wenten Aryasuda.
Way