KORANJURI.COM – Balai Bahasa Provinsi Bali mengusulkan 507 kata bahasa daerah Bali untuk ditambahkan ke dalam lema atau frasa baru di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali Valentina Lovina Tanate menjelaskan, jumlah kata itu diusulkan untuk tahun 2024.
“Setiap tahun memang kami usulkan, tapi tidak bisa banyak, karena bahasa Bali ini hampir mirip dengan bahasa Jawa,” kata Valentina, Senin, 30 Desember 2024.
Valentina memperkirakan, kemungkinan bahasa daerah Bali diterima sebagai lema baru di dalam KBBI hanya berkisar puluhan kata dari setiap usulan.
Hal itu menurutnya, lema atau frasa yang diusulkan sudah diajukan terlebih dulu oleh masyarakat atau Badan Bahasa di Provinsi Jawa Tengah.
“Untuk di Bali istilah umum seperti ‘Ngaben’ sudah diterima sebagai kata baku di KBBI, lema seperti itulah yang bisa kita usulkan,” kata Valentina.
Ia mengatakan pernah mengusulkan kata ‘ares’ yang berarti batang muda pohon pisang. Tapi, ternyata frasa itu telah diusulkan dari Nusa Tenggara Barat.
“Makna dari lema Ares sendiri juga sama, batang muda daun pisang, jadi kalau seperti itu sudah tidak bisa lagi diajukan, di situlah kendalanya,” ujar Valentina.
Frasa yang memiliki peluang untuk diterima di KBBI akan diberikan keterangan spesifik. Valentina mengatakan, jika ada kekurangan akan diminta untuk menambahkan keterangan lain untuk memperkuat makna frasa yang diusulkan.
“Peluangnya memang kecil untuk diterima, syukur-syukur sepuluh bisa masuk. Kalau mengusulkan selalu ada proses untuk dilengkapi,” jelas Valentina Lovina Tanate. (Way)