KORANJURI.COM – Umat muslim di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur menggelar shalat Ied di pelataran Pelabuhan Ba’a, Rabu, 5 Juni 2019.
Perayaan Idulfitri di Rote Ndao juga digunakan sebagai momen untuk saling mempererat silaturahmi kepada semua warga dengan saling maaf memaafkan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rote Ndao H. Ahmad P Kosso yang mengikuti shalat Ied mengatakan, hari yang yang Fitri menjadi waktu yang tepat untuk kembali membangun Rote Ndao dalam bingka Ita Esa.
“Momentum pileg dan pilpres sudah lewat. Kita boleh beda partai, beda pilihan, tapi kita tetap satu. Momentum ini bukan saja Hari Raya umat muslim saling memaafkan dengan sesama muslim, tapi juga dengan semua orang,” jelas Ahmad, Rabu, 5 Juni 2019.
Rote Ndao menurutnya, merupakan daerah dengan toleransi sangat tinggi. Ia berharap, kerukunan itu tetap dijaga.
“Toleransi disini sangat baik, harus dipertahankan agar bisa menjadi barometer di NTT dan Indonesia,” ujarnya.
Ia pun menyakini, himbauan untuk saling memaafkan adalah penegasan. Namun diluar itu menurutnya, tanpa ada himbauan pun masyarakat Rote Ndao akan tetap menjaga nilai-nilai etis di masyarakat dengan saling maaf memaafkan.
Shalat Ied itu diimami oleh Nahrawi, sebagai Katib, Adrian Yus dan sebagai Bilal, Ali Tugu.
Kegiatan berlangsung lancar dan aman dengan penjagaan dari TNI/Polri dan Dinas Perhubungan Kabupaten Rote Ndao. Kapolres Rote Ndao, AKBP Bambang Heri Wibowo, ikut memantau langsung situasi di lapangan. (Zak)