KORANJURI.COM – SMPN 1 Purworejo merupakan satu-satunya sekolah tingkat SMP yang ditunjuk untuk menjadi sekolah yang melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Purworejo bersama SMAN 1, SMKN 1, dan MAN.
Uji coba PTM ini, dilaksanakan mulai Senin (05/04/2021) hingga Jum’at (16/04/2021). Di SMPN 1 Purworejo, pelaksanaan uji coba PTM dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Kita membentuk Tim Satgas Covid 19, yang tugasnya menyiapkan sarana dan prasarana, pendampingan ketika mungkin terjadi permasalahan, dan pendisiplinan,” ujar Kepala SMPN 1 Purworejo, Sutarto, MPd, Rabu (07/04/2021).
Menurut Sutarto, protokol kesehatan di SMPN 1 Purworejo sudah memenuhi syarat, dari wastafel untuk cuci tangan, Thermo Gun untuk mengukur suhu, serta sarana-prasarana lainnya. Dari Dinkes sendiri sudah melakukan pengecekan, dan hasilnya, semua bisa memenuhi syarat untuk mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka.
Selama uji coba PTM, ungkap Sutarto, jam pelajaran dimulai dari jam 07.15 WIB hingga jam 11.15 WIB, dengan menerapkan kurikulum khusus pandemi . Siswa yang masuk juga bergantian, dimana satu kelasnya berisi 16 siswa.
Selama pembelajaran, siswa tetap memakai masker, dan jarak antar tempat duduk minimal 1,5 meter. Khusus kelas IX, karena menghadapi ujian sekolah, saat ini ada pelajaran tambahan yang diberikan satu jam sebelum dan sesudah jam pelajaran.
Sebelum adanya uji coba PTM ini, kata Sutarto, di Purworejo sudah dilaksanakan Pembelajaran Konsultasi Terprogram (PKT). Selama PKT, siswa yang merasa belum paham atau puas dengan materi pembelajaran jarak jauh, bisa konsultasi dengan bapak ibu gurunya di sekolah.
“Karena sudah biasa dengan PKT, maka untuk pembelajaran tatap muka ini, walau ini masih uji coba, kita sudah terbiasa dan lancar. Artinya, PKT merupakan embrio dari pelaksanaan PTM,” jelas Sutarto.
Prosedur selama uji coba PTM, terang Sutarto, siswa diantar orang tua dan diturunkan pada tempat yang sudah ditentukan. Kemudian melakukan cuci tangan, yang dilanjutkan dengan cek suhu. Setelah itu, siswa dipersilahkan masuk ke kelasnya masing-masing dengan tetap memakai masker.
Sutarto berharap, dengan uji coba PTM ini, kedepannya bisa berjalan dengan lancar dan tertib. Dan pada tahun ajaran baru, mudah-mudahan PTM bisa dilaksanakan secara penuh.
“Khususnya untuk pendidikan karakter. Pada PJJ, kita tidak bisa melaksanakan pendidikan karakter, sehingga mungkin muncul kenakalan atau kejahatan dari anak. Dengan PTM, pendidikan karakter bisa berlangsung dengan baik, sehingga anak-anak bukan hanya cerdas, tapi juga memiliki karakter yang kuat,” pungkas Sutarto. (Jon)