KORANJURI.COM – 4 bak air berkapasitas 2.000 liter dipasang di lokasi pengungsian Gunung Agung di GOR Swecapura, Klungkung. Ketersediaan air bersih disuplai oleh PDAM dengan memanfaatkan sumber air di Tukad Unda.
Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Bali, Ditjen Cipta Karya Kementerian PU, Ida Bagus Lanang Suardana menjelaskan, pihaknya mendistribusikan bak penampungan air di 40 titik yang tersebar di wilayah pengungsian.
“Pusatnya di Tanah Ampo, kemudian disebar di beberapa titik seperti Pasar Ulakan, Pasar Manggis, GOR Swecapura, termasuk Rendang,” jelas Ida Bagus Lanang Suardana di lokasi pengungsian GOR Swecapura, Klungkung, Senin, 25 September 2017.
Selain bak air, Satker PPLP Bali juga menyediakan 20 toilet knock down yang dapat dengan mudah dirakit. Lanang Suardana memastikan, toilet rakitan itu segera tiba di lokasi pengungsian, Senin (25/9/2017) sore.
“Termasuk tenda dan sampai saat ini kami mendapatkan permintaan tenda 15 unit untuk pengungsi di GOR Swecapura. Total kami ada 100 unit tenda,” jelas Lanang Suardana.
Sementara, dari tenda Pos Kesehatan terdata 3.882 jiwa yang mengalami sakit. Beberapa diantaranya harus dirujuk ke RSUD Klungkung untuk penanganan lebih lanjut. Koordinator Lapangan Pos Kesehatan Semarapura, I Kadek Body Kotama menjelaskan, pengungsian yang membutuhkan penanganan medis kebanyakan berusia lanjut yang sudah memilki riwayat penyakit sebelumnya.
“Kebanyakan karena faktor tua, kehamilan atau gangguan ISPA dan yekanan darah tinggi karena riwayat sebelumnya. Usia berkisar dewasa muda dan dewasa tua,” jelas Body Kotama. (Way)