Tanyakan Transparansi Keuangan Desa, Warga Mlaran Geruduk Kantor Desa



KORANJURI.COM – Puluhan warga Desa Mlaran, Kecamatan Gebang, Purworejo, menggeruduk kantor desa setempat, Senin (05/09/2022) lalu. Mereka mempertanyakan ketransparanan penggunaan keuangan desa dalam melaksanakan program pembangunan desa pada Kades Mlaran.
Warga yang terdiri dari BPD, tokoh masyarakat dan perwakilan RT/RW itu, melakukan orasi dan menyampaikan tuntutannya kepada kepala desa dan pemerintah desa setempat.
Tuntutannya antara lain, tidak menekan, memaksa penggunaan anggaran desa untuk kepentingan pribadi dan dana harus dilaksanakan untuk peruntukannya, tidak akan mengeluarkan kata-kata kasar dan ancaman-ancaman kepada anak buahnya/ perangkat desa, menyelesaikan tanggungan- tanggungan/piutang dengan supliyer.
Dengan pemdes, terutama yang PAD/galian C sesuai yang disepakati dulu, menyelesaikan pembangunan balai desa yang mangkrak, sanggup mengembalikan dana DD/ADD yang diperuntukkan untuk jalan rabat anyar sejumlah Rp 40 juta dalam tempo 5 hari, terhitung mulai Senin (05/09/2022) hingga Jum’at (10/09/2022).
Dalam tuntutannya warga juga menyatakan bahwa apabila melanggar / tidak memenuhi semua tuntutan maka siap mengundurkan diri dari jabatan kepala desa dan berlanjut ke ranah hukum.
Kedatangan warga, diterima langsung oleh Kepala Desa Mlaran, Abdul Jabar bersama perangkat desa. Hadir dan memberikan keamanan, Kapolsek Gebang bersama anggota dan beberapa personil Koramil Gebang.
Menurut Ketua BPD Mlaran, Masrukhin, selama ini banyak aspirasi-aspirasi ditampung BPD. Secara lesan, tertulis hingga duduk bersama, pihaknya sudah mengingatkan kades.
“Bahkan sudah bikin surat pernyataan, meminta maaf dan kesanggupan, tapi ini diulangi lagi. Warga sudah habis kesabaran, makanya kita datang ramai-ramai ke sini,” kata Masrukhin.
Menurutnya pula, Kepala Desa sempat marah-marah dengan kedatangan warga. Namun setelah dikomunikasikan bersama, akhirnya kades menerima warga dengan baik.
“Akhirnya kita saling bertemu saling memaafkan dan dia menyadari kesalahannya,” ungkap Masrukhin.
Warga berharap ada instropeksi diri baik dari kepala desa, perangkat desa dan warga Mlaran itu sendiri, agar bisa bersama-sama membenahi untuk kebaikan bersama bukan untuk pribadi atau yang lainya.
“Hasil kesepakatanya, pak Kades akan memenuhi tuntutan warga mulai senin mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, kepala Desa Mlaran, Abdul Jabar, saat ditemui konfirmasi dikantornya, menyatakan, kedatangan warga ke kantor desa hanya karena miss komunikasi atau kesalahpahaman semata.
Kedatangan warga hanya ingin memastikan tentang kelanjutan pekerjaan jalan rabat dijalan desa Mlaran yang belum selesai pekerjaanya dan segera akan digunakan untuk kegiatan arak – arakan berkuda khataman.
“Hanya miss komunikasi saja, karena warga akan melaksanakan kegiatan arak-arakan khataman pada sekitar tanggal 20 Oktober 2022 mendatang, namun pekerjaan jalan desa belum selesai,” jelas Abdul Jabar.
Jalan yang di garap itu, menurut Abdul Jabar, jalan cor blok desa dengan panjang 274 meter dengan anggaran sekitar Rp 142 juta, dengan sumber dana dari Dana Desa.
“Sudah tergarap 60 persen, atau sekitar 200 an meter. Pekerjaan dijadwalkan selesai Desember 2022. Namun karena akan digunakan, kita kerjakan mulai minggu depan dan akan selesai dalam waktu sekitar 5 hari kedepan,” pungkas Abdul Jabar. (Jon)
KORANJURI on GOOGLE NEWS