KORANJURI.COM – Sebagai persiapan untuk menyongsong pembelajaran Kurikulum Merdeka tahun ajaran 2022/2023, SMK PN-PN2 Purworejo mengadakan Sosialisasi dan IHT (In House Training) Implementasi Kurikulum Merdeka, Selasa (31/05/2022).
Kegiatan IHT ini, diikuti oleh seluruh guru SMK PN-PN2 Purworejo. Menghadirkan narasumber Suwarto Jati, S.Pd, M. Eng dari BPPMPV Malang, kegiatan ini juga dihadiri Pembina Yayasan Pembaharuan, Arie Edy Prasetyo, MBA, Pengawas SMK Cabdin Wilayah 8, H. Achmad Khamdani, S.Pd, M.Pd, Kepala SMK PN Sugiri, S.Pd, M.Pd, serta Kepala SMK PN 2 Purworejo Rakhmi Widayati, S.Sos.
Materi yang diberikan selama IHT, meliputi kebijakan Merdeka Belajar, Kurikulum Merdeka, penyusunan perangkat ajar, Pengembangan Profil Pelajar Pancasila, dan Pengembangan Asessmen. Materi disampaikan oleh narasumber dengan kegiatan pendalaman materi dan praktik.
Dalam kesempatan tersebut, Suwarto Jati menyampaikan, bahwa perubahan kurikulum adalah sebuah keniscayaan, bukan karena adanya pergantian menteri.
“Pergantian kurikulum diperlukan agar pendidikan selaras dengan perkembangan generasi. Karena itu, pemikiran bahwa ganti menteri – ganti kurikulum harus diganti dengan ganti gerenerasi – ganti kurikulum,” ujar Suwarto.
Disampaikan pula, implementasi Kurikulum Merdeka intinya adalah kesiapan dan kemauan sekolah untuk mempelajari karakteristik serta sistem dari kurikulum merdeka ini. Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing- masing.
Kurikulum Merdeka merupakan salah satu episode dari kebijakan Merdeka Belajar. Hal terpenting dari penerapan Kurikulum Merdeka adalah terbentuknya Profil Pelajar Pancasila sebagai tujuan pendidikan.
“Ada enam karakter yang menjadi bagian Profil Pelajar Pancasila yang akan diperkuat melalui penerapan Kurikulum Merdeka,” jelas Suwarto.
Dia berharap, semoga antusiaisme guru bersinergi dengan sekolah dan Dinas Pendidikan untuk mensukseskan kurikulum merdeka belajar ini.
Menurut Rakhmi Widayati, kegiatan IHT ini dilaksanakan sebagai persiapan untuk menyongsong pembelajaran Kurikulum Merdeka tahun ajaran 2022/2023.
“Alhamdulillah SMK PN dan SMK PN 2 sudah mendapatkan SK dari Kemendikbudriset , keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum Dan assesmen Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekhnologi tentang Satuan pendidikan pelaksana implementasi kurikulum merdeka jalur mandiri,” ungkap Rakhmi.
Sugiri menambahkan, bahwa Pelatihan Kompetensi berupa In House Training ini diperuntukkan bagi Kepala Sekolah dan guru demi terciptanya SDM yang unggul. Melalui pelatihan sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Sugiri berharap kepada peserta, khususnya guru-guru agar lebih kreatif dan inovativ dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi peserta didik sehingga apa pun keadaan dan kondisinya tidak menjadi halangan untuk tetap melakukan proses pembelajaran .
Sementara itu, H. Achmad Khamdani selaku selaku pengawas SMK sangat mengapresiasi pelaksanaan IHT . Kegiatan ini membuktikan bahwa sekolah benar-benar bersiap untuk menerapkan kurikulum baru.
Menurt Khamdani, awal lahirnya kurikulum merdeka adalah dampak dari Pandemi Covid-19, membuat krisis pembelajaran yang ada, menjadikan pendidikan semakin tertinggal dengan hilangnya pembelajaran (learning loss).
Yang meyebabkan banyaknya kendala dalam proses pembelajaran di satuan Pendidikan dan memberikan dampak yang cukup signifikan dalam dunia pendidikan diantaranya kurang terserapnya lulusan di dunia kerja sehingga membuat makin tingginya angka pengangguran.
“Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran yang beragam. Kurikulum Merdeka berfokus pada konten-konten yang esensial agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi,” terang Khamdani.
Selama pelaksanaan IHT, para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan, hingga acara ditutup pukul 16.00 WIB. (Jon)