Sakit Hati Latarbelakangi Pembunuhan Aktor Sandy Permana

oleh
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary memberikan keterangan pers terkait penusukan yang menewaskan aktor Sandy Pramana, Kamis, 16 Januari 2025 - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Nanang alias Gimbal, pelaku penikaman yang membuat aktor Sandy Permana meninggal dunia mengaku sakit hati dengan korban.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, tersangka merasa direndahkan oleh perlakuan korban.

“Motifnya sakit hati dengan cara korban yang melihat sinis kepada pelaku kemudian meludah di depan tersangka,” kata Wira Satya saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis, 16 Januari 2025.

Aktor yang dikenal sebagai pemeran serial Mak Lampir itu sebelumnya ditemukan tewas di Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Minggu, 12 Januari 2025.

Sandy mengalami sejumlah luka tusuk di pelipis, kepala, dada, leher sebelah kiri dan punggung kiri. Korban sempat melakukan perlawanan. Tapi, tak ayal roboh mendapatkan serangan mendadak dari pelaku.

Korban ditolong oleh warga sekitar dan dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tak dapat diselamatkan.

“Tersangka menusuk bagian perut kiri korban sebanyak dua kali dalam posisi korban masih berada di atas sepeda listriknya,” kata Wira.

Senjata berupa pisau yang digunakan Gimbal diambil dari kandang ayam samping rumahnya.

Polisi kemudian memburu NI alias Gimbal. Ia ditangkap di Karawang, Jawa Barat pada Rabu (15/1/2025).

“Saat ini Nanang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan,” kata Wira.

Polisi menjerat dengan pasal berlapis, pasal 338 dan pasal 354 ayat (2) KUHP. Dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara. (Lib)

KORANJURI.com di Google News