KORANJURI.COM – Balingkang Kintamani Festival 2019 akhirnya digelar di jaba Pura Pura Ulundanu Batur, Rabu, 6 Februari 2019. Pemilihan waktu pagelaran pertunjukkan berlatar dua budaya, Tiongkok dan Bali ini, disesuaikan dengan Tahun Baru Imlek 2570.
Festival ini mengangkat romantisme legenda Raja Bali Jayapangus dan Putri Kang Cing We. Romansa cinta sengaja diangkat sebagai tema utama.
“Salah satu unsur budaya Bali adalah akulturasi Bali dan Tiongkok, boleh jadi dimulai dari interaksi romantika Jayapangus dan Kang We,” jelas Gubernur Bali I Wayan Koster, Rabu, 6 Februari 2019.
Romansa tersebut menceritakan cinta segitiga antara Raja Jayapangus dengan Putri Kang Cing We dan Dewi Danu. Jayapangus menikahi Kang Cing We namun tidak diberikan keturunan.
Akhirnya sang raja berikhtiar melakukan pertapaan di Gunung Batur, hingga akhirnya bertemu dengan Dewi Danu. Keduanya memadu kasih namun diketahui oleh Kang Cing We.
Persoalan pun kian rumit, sampai akhirnya turun Bethari Batur dan mengutuk Jayapangus dan Putri Kang Cing We menjadi Barong dan Landung.
Event yang baru kali pertama digelar di Kintamani itu, menyedot sekitar 1.000 wisatawan Tiongkok.
Dalam event itu, Polres Bangli melakukan rekayasa lalulintas yang akan menuju Singaraja-Bangli dan sebaliknya. Kegiatan dimulai dari Tempat Parkir Tunon, Desa Batur menuju Pura Ulun Danu Batur dan kembali menuju Tempat Parkir Tunon. (Way)