KORANJURI.COM – Walikota Denpasar, Rai Dharmawijaya Mantra mengungkapkan, ‘soul’ atau jiwa menjadi karakter yang dibutuhkan seorang guru untuk mendidik siswa. Dalam kaitannya dengan tema seminar untuk memperingati HUT PGRI Ke-72 dan Hari Guru Nasional yakni, ‘Guru Bahagia’, tak lepas dari jiwa pendidik yang dimiliki oleh setiap individu yang berprofesi sebagai guru.
Walikota menambahkan, bagi seorang guru, mendidik adalah tugas mulia yang diemban dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kesadaran itu tentunya akan membawa kebahagian selain kesejahteraan ekonomi yang kian diperhatikan oleh pemerintah.
“Ketuntasan indeks pertumbuhan sosial di Kota Denpasar saat ini mencapai 82,47 persen. Di bidang pendidikan, angka putus sekolah sudah jauh berkurang,” ujar Rai Mantra membuka seminar Guru Nasional memperingati HUT PGRI Ke-72 dan Hari Guru Nasional, Jumat, 24 November 2017.
Untuk mengurangi angka putus sekolah, Pemerintah Kota Denpasar akan membentuk jaringan pengaman sosial (JPS) yang akan diberikan kepada siswa miskin dan rentan miskin. Rai Mantra berharap, sekolah sebagai garda terdepan indeks kesejahteraan sosial di bidang pendidikan, mampu menuntaskan angka putus sekolah.
Seminar pendidikan yang berlangsung di Hotel Niki Denpasar itu dihadiri oleh Ketua Umum PGRI Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, sebagai narasumber dan Ketua PGRI Bali, Dr. Gede Wenten Aryasuda, M.Pd. Ketua PGRI Kota Denpasar I Nyoman Winata dalam sambutannya menyoroti kekurangan guru di kota Denpasar.
Menurutnya selama 8 tahun terakhir terjadi pensiun besar-besar untuk guru di kota Denpasar dan belum ada pengangkatan guru lagi. Dari catatan yang ada, saat ini di Kota Denpasar kekurangan 109 guru.
“Tentunya kami akan mendesak pemerintah untuk mengangkat kembali guru. Selama 8 tahun belum ada pengangkatan guru, jadi sudah semestinya pemerintah kembali mengangkat guru,” jelas mantan kepala SMA Negeri 5 Denpasar itu.
Pada HUT PGRI Ke-72 dan Hari Guru Nasional tahun ini, Nyoman Winata memberikan catatan, di tengah peradaban teknologi yang kian maju, guru harus mampu beradaptasi. Guru tidak harus orang hebat, tapi sudah pasti bakal mencetak orang-orang hebat.
“Guru harus move on mengikuti perkembangan jaman dan beradaptasi dengan teknologi,” jelasnya demikian. (way)