KORANJURI.COM – PT Angkasa Pura Indonesia dan InJourney Airport menggelar Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947, Selasa, 15 April 2025. Kegiatan kerohanian itu sempat terhenti sejak tahun 2019 karena pandemi covid-19. Namun, tahun ini dilaksanakan kembali.
Ketua Suka Duka umat Hindu PT. Angkasa Pura Indonesia Eka Sanjaya mengatakan, kegiatan itu mengundang seluruh stakeholder, instansi dan mitra kerja PT. Angkasa Pura Indonesia.
Meski sempat vakum selama hampir 5 tahun, namun perkumpulan Suka Duka itu tetap aktif melaksanakan kegiatan rohani.
“Momen tahun ini juga pas dengan hari Raya Idul Fitri bagi umat muslim, kami menilai telat untuk dilaksanakan kembali Dharma Santi Nyepi,” kata Eka Sanjaya.
Dharma Santi Nyepi 2025 itu mengundang Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda untuk memberikan siraman rohani. Tema yang diangkat yakni, ‘Toleransi Umat Beragama Dalam Memaknai Hari Suci Nyepi’.
Selain memaparkan tentang perlunya membangun semangat toleransi, Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda memberikan kesempatan tanya jawab kepada peserta.
“Seperti kita lihat tadi penjelasan dari Nabe Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda sangat menarik dalam memandang keberagaman, hal-hal semacam itu akan kita teruskan pada kegiatan lain,” jelas Eka.
Menurutnya, sikap toleransi di Bali menjadi sangat penting. Terlebih lagi, di lingkup Bandara I Gusti Ngurah sangat kompleks dan beragam kepercayaan.
“Jadi tema toleransi yang diangkat sangat penting, mengingat di kawasan Bandara ini pekerja berasal dari beragam suku dan memiliki keyakinan yang berbeda,” ujarnya.
Selain memberikan siraman rohani, Dharma Santi Nyepi juga memberikan santunan kepada 16 anak yatim yang beragama Hindu di Bali. Eka mengatakan, keterlibatan anak yatim dari sebuah yayasan di Bali baru pertama kali dilaksanakan.
“Ke depannya akan lebih banyak lagi anak-anak dari Yayasan yang akan kami undang dan libatkan dalam kegiatan seperti ini,” jelas Eka Sanjaya. (Way)
