KORANJURI.COM – PT Bali Turtle Island Development (BTID) menyerahkan 500 bibit pohon buah kepada Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Bibit tanaman buah itu sebagai dukungan terhadap program rehabilitasi lahan tahun 2025.
Senior Manajer Komunikasi BTID Zefri
Alfaruqy mengatakan, BTID ingin berpartisipasi dalam menciptakan masa depan Bali yang lebih hijau dan berkelanjutan.
“Sebagai bagian dari ekosistem Bali, kami percaya bahwa pembangunan harus
berjalan seiring dengan pelestarian,” kata Zefri, Selasa, 15 April 2025.
Jenis bibit pohon untuk lahan kritis itu meliputi bibit durian, mangga, jambu kristal, dan nangka. Dari jumlah yang diarahkan, separuhnya sudah ditanam di Desa Tejakula, Buleleng.
Zefri mengatakan, nantinya bibit tanaman buah lainnya akan ditanam di berbagai lokasi strategis untuk mendukung pemulihan lahan kritis.
Penyuluh Kehutanan Ahli Muda DKLH Provinsi Bali I Gusti Ketut Wiguna mengatakan, di tahun 2024 luas lahan kritis di Bali ada 40.000 hektar. Kondisi itu harus direhabilitasi secara bertahap.
DKLH Provinsi Bali merencanakan pengadaan 15.000 bibit untuk penanaman 750 hektar yang tersebar di seluruh Bali.
“Program ini untuk meningkatkan tutupan lahan di Provinsi Bali sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat yang tinggal di Bali,” kata Gusti Ketut Wiguna.
Dirinya berharap kerjasama akan terus berjalan untuk menyelesaikan lahan kritis. Sehingga, lahan kritis tersebut juga dapat memberikan manfaat untuk masyarakat.
“Nantinya tanaman-tanaman ini juga akan dapat dinikmati oleh masyarakat,” kata Gusti Ketut Wiguna. (Way)