Periode Perdana Wisuda UPMI Tamatkan 426 Mahasiswa

oleh
Wisuda perdana Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Selasa, 28 September 2021 - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Wisuda pertama digelar Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Selasa, 28 September 2021. Wisuda diikuti 426 mahasiswa.

Para wisudawan itu berasal dari 43 sarjana TI. Sedangkan, sisanya dari FKIP yakni Prodi Pendidikan BK, Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah Bali, Seni Rupa, Seni Tari, Ekonomi, Jaskes dan Rekreasi, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Biologi.

Rektor UPMI Dr. I Made Suarta mengatakan, menginjak satu tahun usia UPMI menjadi masa transisi dan banyak tantangan yang harus dihadapi. Para wisudawan tahun ini hampir 95 persen telah diterima bekerja di berbagai dunia industri dan juga dunia usaha.

Selain itu, salah satu dosen UPMI juga menjadi instruktur nasional oleh Kemendikbud. Dosen bernama Wayan Mudana itu tengah mendalami kurikulum di salah satu universitas terkemuka di Malaysia.

“Dia akan menjadi intruktur yang mengajar dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.

Sejalan dengan tuntutan perkembangan dunia pendidikan yang match dengan dunia industri, kampus UPMI berupaya mencetak SDM unggul. Lulusan yang ada juga dibekali dengan ijasah pendamping berbasis IT oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Nasional.

Selain itu, enam mahasiswa UPMI juga mewakili Bali dan ajang PON Papua. Para atlet itu turun di cabor kriket dan berhasil memboyong emas.

“Bahkan salah satu dosen kami lolos Pelatnas Sea Games,” ungkapnya.

Sementara, Ketua Yayasan IKIP PGRI Bali, IGB Arthanegara menambahkan, pihak yayasan telah menyiapkan berbagai sarana prasarana penunjang bagi mahasiswa UPMI. Seperti gedung, lab komputer, hingga lab bahasa.

“Kami siapkan gedung berlantai empat, kendatipun kami tidak memungut uang gedung, hingga uang pendaftaran,” kata Arthanegara.

Dari segi dosen, lanjut dia, yayasan menyediakan 149 dosen terdiri dari 29 doktor, sedangkan sisanya S2.

“Oktober ini tambah dosen doktor lagi satu, sehingga total kami memiliki 30 dosen bergelar doktor,” jelasnya seraya mengatakan bahwa dari 149 dosen, enam diantaranya merupakan lulusan SI IKIP PGRI Bali.

“Jadi walaupun kita di kampung tetapi hasilnya memuaskan. Biaya kuliah murah tapi hasilnya bukan murahan. Bahkan alumni kami sudah bergelar guru besar dan menjadi Rektor di Palangkaraya,” tambahnya.

Arthanegara mengungkap bahwa alumni UPMI juga tidak hanya berprofesi sebagai guru saja. Akan tetapi, kata dia, juga sukses diberbagai instansi.

“Diantaranya Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta dan Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa. Jadi alumni kami tidak mengecwakan,” jelasnya.

Wisuda di tengah pandemi ini pun berlangsung dengan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat.

Calon wisuda yang akan memasuki Convention Hall Nusa Dua wajib memakai masker, menjaga jarak, mengukur suhu tubuh, menscan PeduliLindungi, dan negatif Covid-19 berbasis swab antigen. Selain itu, seremonial wisuda dibagi menjadi dua sesi. (Way)

KORANJURI.com di Google News