KORANJURI.COM – Menjelang Lebaran dan Hari Raya Galungan Kuningan di Bali, Bank Indonesia memastikan ketersediaan uang rupiah cukup untuk melayani masyarakat menukarkan uang baru.
BI memperkirakan pada periode Galungan Kuningan dan Idul Fitri 2021, kebutuhan uang tunai masyarakat mencapai Rp 2,2 triliun. Untuk menjamin kebutuhan tersebut, Bank Indonesia menyediakan sebanyak Rp 4,6 triliun atau sebesar 189% dari uang yang dibutuhkan.
Kepala Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho menjelaskan, BI bekerjasama dengan perbankan menyediakan 227 titik penukaran yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Bali.
“Pandemi covid-19 yang masih melanda turut mempengaruhi kebutuhan uang yang beredar di masyarakat, khususnya di wilayah Provinsi Bali,” kata Trisno Nugroho, Rabu, 4 April 2021.
Pada triwulan I tahun 2021, permintaan uang atau outflow tercatat Rp 1,75 triliun atau turun sebesar 55% dibandingkan triwulan I 2020 yang tercatat sebesar Rp 4 triliun.
Sedangkan jumlah uang yang disetorkan masyarakat ke Bank Indonesia atau inflow tercatat Rp 4 triliun atau turun sebesar 31% dibandingkan triwulan
I tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 5,7 triliun.
“Selama triwulan I 2021 uang yang disetorkan atau inflow lebih besar daripada uang yang didistribusikan atau terjadi net inflow sebesar Rp 2,25 triliun,” jelas Trisno.
Sementara, dalam rangka menyambut hari raya Galungan, Kuningan dan Idul Fitri 2021, Bank Indonesia juga merilis kebijakan untuk memberikan kemudahan masyarakat memiliki uang Rp 75 ribu yang dirilis saat peringatan kemerdekaan 75 tahun RI.
Syarat dari kebijakan itu adalah 1 KTP dapat menukarkan maksimal 100 lembar setiap hari dan dapat diulang pada hari berikutnya. UPK 75 dapat diperoleh di kantor Bank Indonesia atau kantor bank terdekat.
Masyarakat juga dapat melakukan pemesanan penukaran melalui aplikasi Pintar, pada hari yang sama apabila pemesanan dilakukan sebelum pukul 11.30 Wita.
“UPK 75 merupakan alat pembayaran yag sah, dapat digunakan sebagai uang THR saat lebaran, berbelanja memenuhi kebutuhan, disimpan sebagai koleksi, dan fungsi lainnya sebagaimana rupiah dalam pecahan yang lain,” kata Trisno. (Way)