KORANJURI.COM – Pencarian CVR Lion JT 610 di perairan Tanjung Karawang masih dilanjutkan. TNI AL mengerahkan dua KRI yakni, KRI Spica-934 dari Pushidrosal dan KRI Leuser-924 dari Satban Koarmada I. 25 penyelam juga diterjunkan dalam misi pencarian itu.
Kadislambar Koarmada 1, Kolonel laut (E) Monang Sitompul mengatakan, pencarian akan dilakukan selama 7 hari dengan penambahan 3 hari jika CVR belum ditemukan.
“Tim Satgas mulai melaksanakan operasi pencarian pada 8 Januari 2019 yang dilepas oleh Menteri Kemaritiman,” jelas Monang Sitompul.
25 penyelam didukung alat apung LCU 1 unit, perahu karet 1 unit, termasuk alat selam yang terdiri dari Crabe dan Scuba, ALB, Tali, Staldrat.
Ditambahkan Monang, kedalaman kedalaman penyelaman 28-42 meter dengan menggunakan alat selam Mixgas Crabe dan Scuba alat deteksi Ping Locater pinjaman dari Singapore dan KNKT.
“Hasil yang diperoleh suara ping dan sinyal dari CVR Lion 610 hilang kemungkinan battrey CVR sudah lemah karena sudah 73 hari,” jelas Monang Sitompul.
Dalam penyelaman itu, masih ditemukan tulang belulang korban Lion Air 610. Tulang belulang itu seberat 7 kg dan sudah ditempatkan di dalam freezer.
“Juga dilakukan penyedotan pasir lumpur di area dugaan CVR terpendam dengan menggunakan Ejector Airman,” jelas Monang.
Mekanisme yang dilakukan dalam penyelaman itu adalah, 12 orang penyelam turun ke bawah laut selama 20 menit sampai 1 jam. Secara bergantian mereka meraba dan merogoh area yang diduga posisi CVR.
“Namun CVR belum ditemukan. Upaya lain yang dilakukan adalah menyapu area duga dengan menurunkan 4 penyelam, sekaligus circle dengan tali jalan,” jelas Monang Sitompul. (*)