KORANJURI.COM – Pemkab Purworejo mulai melakukan pembangunan terhadap tiga kantor kelurahan, Tambakrejo, Kledung Kradenan, dan Kedungsari.
Pekerjaan bidang infrastruktur penanganan gedung-gedung negara tersebut ditangani bidang Cipta Karya.
“Kegiatan infrastruktur di Dinas PUPR Kabupaten Purworejo tahun 2021 ini ada tiga bidang yang menangani, Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Cipta Karya,” jelas Suranto, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, Rabu (09/06/2021).
Dari beberapa kegiatan tiga bidang tersebut, menurut Suranto, sebagian sudah berjalan dan sedang berproses. Untuk yang sudah berjalan, karena proses pengadaannya lebih dulu, dan penyelesaiannya bervariasi, melihat besar kecilnya volume pekerjaan yang ada.
Suranto yang didampingi Kabid Cipta Karya dan Tata Ruang, Wiyoto Harjono menjelaskan, untuk pembangunan gedung Kelurahan Tambakrejo, dilaksanakan oleh CV Aksa Mandiri Sejahtera, nilai kontrak Rp 1,5 milyar, Kelurahan Kledung Kradenan, pelaksana CV Setia Mandiri, nilai kontrak Rp 2,2 milyar, dan Kelurahan Kedungsari, pelaksana CV Anugerah Karya Utama, nilai kontrak Rp 1,6 milyar.
“Kami juga ada pembangunan gedung kantor Polsek Purwodadi yang kini sedang berproses di Barjas LPSE Purworejo, dan hibah kepada Kejaksaan Negeri Purworejo untuk pelayanan terpadu satu pintu dengan nilai kontrak Rp 173 juta,” ujar Suranto.
Dalam bidang SDA, jelas Suranto, ada rehabilitasi jaringan irigasi yang bersumber dana dari DAK penugasan, untik lima kegiatan, yakni, DI Mranti, dengan pelaksana PT Sinar Mas Mutiara, nilai kontrak Rp 3,4 milyar.
Jaringan irigasi Tuk Gunting, pelaksana CV Widya Putra, nilai kontrak Rp 818 juta, DI Tridadi, pelaksana CV Karya Tunggal, nilai kontrak sekitar Rp 400 juta, jaringan irigasi DI Pamrihan, pelaksana CV Jati Mulya, nilai kontrak Rp 391 juta, dan jaringan irigasi Bengkal, pelaksana CV Budi Daya, nilai kontrak Rp 360 juta.
Untuk rehabilitasi jaringan irigasi yang dibiayai oleh APBD kabupaten, DI Krasak, Tegalduren, pelaksana PT Ahza Putra Mailanik, nilai kontrak Rp 6,3 milyar, DI Somorejo, pelaksana PT Azahra, nilai kontrak Rp 514 juta.
Rehabilitasi jaringan irigasi yang dibiayai dari Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP) di DI Penungkulan, pelaksanaan PT Karya Putra Pembina, nilai kontrak Rp 5,2 milyar, DI Jrakah, CV Aksa Karya Utama, nilai kontrak Rp 1,2 milyar.
“Inilah salah satu infrastruktur kami yang memberikan layanan kepada masyarakat pertanian, bahwa Pemkab Purworejo konsen dalam memberikan layanan pembangunan infrastruktur di bidang pertanian,” ujar Suranto.
Suranto berharap, pertanian juga bisa berjalan baik, sehingga tataa kelola tanam bisa diharapkan sesuai yang diharapkan pemerintah. Karena Purworejo merupakan lumbung padi di Jateng bagian selatan.
Untuk realisasi kegiatan fisik bidang Bina Marga, terang Suranto, yang didampingi Adjie Nur Hidayat, Kabid Bina Marga,
ada peningkatan kapasitas struktur Jalan Krendetan – Somorejo, dengan pelaksana PT. Ahza Putra Mailanik, nilai kontrak Rp 6,5 milyar, peningkatan kapasitas struktur Jalan Popongan- Banyuurip, pelaksana PT. New Cakti, nilai kontrak Rp 11,4 milyar.
Lainnya, kata Suranto peningkatan kapasitas Struktur Jalan Kalijambe – Cacaban Lor, dengan pelaksana PT. Tawakal Tsani Makmur, dengan niali kontrak Rp 8,9 milyar.
“Juga peningkatan jalan Karangrejo – Ngaran, pelaksana PT. Cakra Utama Ascarya, Peningkatan Jalan Sruwoh – Suren, pelaksana CV. Citra Sakti Nusantara, nilai kontrak sekitar Rp 2 milyar, dan Pemeliharaan Berkala Jalan Tentara Pelajar, pelaksana PT. Tawakal Tsani Makmur, nilai kontrak Rp 3,3 milyar,” pungkas Suranto. (Jon)