KORANJURI.COM – Secara simbolis calon siswa SMK PGRI 3 Denpasar dititipkan oleh Ketua Komite, I Made Rejadi kepada Kepala Sekolah I Nengah Madiadnyana. Prosesi itu sekaligus menutup pelaksanaan masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (mPLS) selama hampir sepekan ini.
Kepada 689 peserta mPLS, Made Rejadi menyampaikan pesan agar mentaati aturan dan tata tertib sekolah. Selama menjadi siswa, tugas belajar harus dijadikan tantangan untuk mengukir prestasi setinggi-tingginya.
“Jika dalam masa pra belajar ini masih sebagai calon siswa, sekarang secara resmi sudah menjadi siswa,” terang Made Rejadi, Jumat, 14 Juli 2017.
Kepala SMK PGRI 3 Denpasar, I Nengah Madiadnyana, menyambut seremonial serah terima siswa itu dengan satu keyakinan bahwa siswa baru itu merupakan kader pilihan yang telah lolos proses seleksi penjaringan.
689 siswa yang diterima di tahun ajaran baru ini merupakan bagian dari 1.005 pendaftar yang memilih sekolah kejuruan pariwisata itu sebagai tempat belajar. Namun, karena proses seleksi yang ketat, panitia hanya meloloskan sekitar 60 persen dari total jumlah pendaftar.
“Dalam proses seleksi memang dipilih siswa yang memenuhi kualifikasi. Ini semata-mata untuk menjaga kualitas pendidikan di sekolah kita,” jelas Madiadnyana.
Pihaknya memiliki komitmen dalam memajukan kualitas pendidikan di sekolah yang dikelolanya. Sebagai langkah awal, penentuan mutu pendidikan dimulai dari siswa baru sekarang.
“Saya melihat ada potensi besar tersimpan di setiap siswa baru sekarang. Penampilan yang ditunjukkan tadi semuanya dilakukan oleh siswa kelas X,” ucapnya demikian.
Selama mPLS ada penilaian yang dilakukan panitia terkait kedisiplinan siswa. Mereka yang mendapatkan nilai baik diberikan penghargaan dari panitia dan masuk dalam 10 besar peserta mPLS terbaik.
Diantaranya adalah, Anak Agung Ramada Putra, I Wayan Agus Kusuma Yuda, Ni Made Ratna Sari Dewi siswa dari jurusan Keahlian Perhotelan dan I Wayan Darma dari jurusan Jasa Boga.
Way