KORANJURI.COM – Organisasi Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) memilih Bali sebagai tempat pelaksanaan Festival Adat Budaya Nusantara I. Pertemuan itu bakal diikuti 211 kerajaan di wilayah Indonesia.
Dalam event itu, ada 30 kerajaan di dunia yang akan hadir antara lain dari Hawaii, Laos, Spanyol, Uganda, Gana, Kongo, Suriah dan Lebanon.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangku Alam II sebagai Ketua DPP Matra saat ini mengatakan, Festival itu sebagai upaya untuk melestarikan Adat dan budaya Nusantara.
“Acara ini kami laksanakan untuk mempertahankan eksistensi adat dan budaya tersebut,” kata KGPAA Mangku Alam II di Denpasar, Minggu, 7 Agustus 2022.
Menurutnya, Bali memiliki arti khusus sehingga dipilih menjadi lokasi kegiatan. Alasan itu tidak terlepas dari sejarah pertemuan raja-raja Nusantara pada tahun 1927.
Setahun sebelum dicetuskan Sumpah Pemuda, Raja Kasunanan Surakarta Sri Susuhunan Pakubawana X mengumpulkan 39 kerajaan besar di Istana Tampaksiring, Bali.
Pertemuan itu untuk menyamakan visi persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI. Para raja Nusantara secara ikhlas meleburkan kekuasaannya kepada satu kedaulatan negara Republik Indonesia.
“Hasil dari pertemuan itu muncul Sumpah Pemuda 1928. Sumpah Pemuda itu disponsori oleh raja-raja Nusantara yang diwakili oleh para pemuda dari kerajaan-kerajaan. Dalam masa penjajahan, yang ditaklukkan bukan Indonesia tapi kerajaan, karena pada waktu itu Indonesia belum ada,” kata Mangku Alam II.
Festival Adat Budaya Nusantara I sendiri akan dipusatkan di alun-alun Semarapura Kabupaten Klungkung, Bali 16-19 Agustus 2022. Agenda itu juga bersamaan dengan pelantikan Ketua DPP MATRA yang akan berpindah dari KGPAA Mangku Alam II kepada Andi Bau Malik Baramamase Tatukajanangan dari Kerajaan Gowa. (Way)