KORANJURI.COM – Bali Beyond Travel Fair 2025 diperkirakan bakal mencatatkan kenaikan transaksi sebesar 10% hingga 13%. Bursa pariwisata terbesar di Indonesia itu juga akan diikuti oleh pendatang baru dari negara Lithuania, Namibia dan Mauritius di Afrika Timur.
Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali Putu Winastra mengatakan, keyakinan global untuk peningkatan industri pariwisata terus menguat dalam setiap penyelenggaraan BBTF.
“Sebuah kemajuan yang sangat menjanjikan yang diharapkan akan terus meningkat di tahun mendatang,” kata Putu Winastra di Denpasar, Sabtu, 22 Maret 2025.
Ia mengatakan, BBTF bukan saja pertemuan bisnis antara penjual dan pembeli di industri pariwisata. Tapi juga kolaborasi pemangku kepentinhan untuk memastikan pertumbuhan pariwisata yang positif.
Pendaftaran yang dibuka secara online sejak September 2024 telah mencatat jumlah sellers dari 192 perusahaan di 6 provinsi di Indonesia. Provinsi tersebut yakni, Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB dan NTT serta.
“Tahun ini Namibia ikut serta menjadi seller, dan negara Malaysia, Singapura dan Indonesia,” kata Putu Winastra.
Sedangkan buyers untuk pelaksanaan BBTF Ke-11 ini berasal dari negara-negara di Eropa, Eropa Barat, Eropa Timur, dan Eropa Utara. Termasuk, Australia, New Zealand, UEA, Singapura, Malaysia, Filipina, India, dan Indonesia.
“Total ada 228 booth, sudah terjual 167 booth dan masih tersisa 61 booth, total buyer yang telah melakukan registrasi sampai 21 Maret 2025 sebanyak 206 perusahaan dari 38 negara,” kata Winastra.
Disebutkan, tahun ini pelaksana BBTF dikembangkan dengan penyediaan siniar untuk para sellers. Studio podcast itu dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi langsung secara online.
“Program unggulan BBTF di antaranya, tourism talkshow, dan knowledge sharing, disitu ada sesi inspiratif dari para pakar untuk merespons tren global, networking dan exhibition antara para sellers dan buyers,” jelas Putu Winastra. (Way)