KORANJURI.COM – Kompetisi Bar Tender tingkat nasional yang digelar di Maya Resort and Spa Sanur menjadi ajang bergengsi untuk meraih gelar best of the best. Selain itu, label Kapten Mojito juga akan disematkan kepada peraih trofi yang melibatkan ratusan peserta itu.
Arey Barker, salah satu juri peraih World Class Winner 2014 mengatakan, perform peramu minuman pada sesi permulaan cukup besar. Dengan membuka pendaftaran secara online, pendaftaran mencapai ratusan orang. Kemudian dilakukan seleksi untuk peserta yang laik persyaratan.
“Kompetisi tahun ini menjadi yang terbesar di Indonesia. Sistem yang diberlakukan, setiap sesi mencari finalis kemudian mengerucut menjadi best of the best,” jelas Arey saat menggelar konferensi pers di Maya Resort and Spa Sanur, Senin, 29 Januari 2018.
Menurut Arey, profesi bar tender saat ini cukup banyak peminatnya. Skill mereka dalam meracik minuman juga layak mendapatkan apresiasi. Terutama di Bali, dari para kontestan yang berasal dari wilayah di Indonesia, bar tender asal Pulau Dewata tetap bertahan di nominasi pra grand final yang akan diadakan di Hard Rock Bali pada pertengahan tahun ini.
“Bar tender asal Bali mampu membuktikan kemampuannya sampai sesi saat ini,” ujar Arey.
Yosepha Maruli Oka, sebagai vendor Kapten Morgan mengatakan, pihaknya mencari talenta-talenta baru bar tender yang akan mewakili ajang bergengsi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Brand Kapten Morgan White Rum menjadi materi yang diolah para kontestan untuk menghasilkan racikan minuman yang ciamik berdasarkan penilaian juri. Yosepha mengatakan, Kapten Morgan White Rum merupakan brand baru yang dirilis tahun lalu.
Kompetisi bar tender yang diadakan di Maya Resort and Spa Sanur, dikatakan Putu Edo Artawan, Manajer Maya Resort, menjadi bagian dari pemulihan kondisi pariwisata di Bali yang sempat menurun akibat erupsi Gunung Agung beberapa waktu lalu.
Event itu dimungkinkan sebagai pemulihan tingkat kunjungan wisata ke Bali. Sementara, Edo melihat, potensi Bar tender muda di Bali cukup besar dengan skill yang baik.
“Dengan pemberitaan positif tentunya, kompetisi ini akan jadi bargaining bahwa Bali tetap aman untuk dikunjungi wisatawan,” jelas Edo. (Way)