Kompetisi Costum Carnival di SMK Batik Perbaik

oleh
Para peserta kompetisi Costum Carnival SMK Batik Perbaik Purworejo tengah unjuk kebolehan di depan para juri, Rabu (23/8) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 72, SMK Batik Perbaik Purworejo mengadakan kompetisi costum carnival, yang diikuti oleh 24 peserta, Rabu (23/8). Para peserta merupakan perwakilan dari masing-masing kelas, dari kelas X , XI, dan XII.

Bak peragawati, para peserta berlenggak-lenggok di atas ‘catwalk’, di hadapan para juri yang memberikan penilaian. Tepuk riuh penonton, yang merupakan pendukung masing-masing peserta, menjadikan suasana makin meriah, dipadu dengan iringan musik yang menghentak.

Menurut koordinator kegiatan, Sesantiningsih, SPd, ada 3 juri yang memberikan penilaian, yakni, Ari Jatmiko (anggota DPRD Purworejo), Tomy Nuri (komite), serta Amirudin (yayasan). Beragam kriteria, menjadi penilaian para dewan juri.

“Yang menjadi penilaian, kreativitas dan inovasi busana, penampilan di catwalk (keluwesan), style/gaya tampilan costum, harmonisasi (keselaran antara costum dengan make up), serta kekuatan catwalk sepanjang jalan hingga finish,” jelas Sesantiningsih.

Dari kompetisi ini, akan diambil juara 1, 2 dan 3, dan juara harapan 1, 2 dan 3. Untuk juara 1, berhak mendapatkan piala dan uang pembinaan Rp 800 ribu, juara 2 piala dan uang Rp 650 ribu, serta juara 3 piala dan uang Rp 500 ribu. Untuk juara harapan 1, berhak mendapatkan uang pembinaan 300 ribu, juara harapan 2 uang tunai Rp 250 ribu, dan juara harapan 3, uang tunai Rp 200 ribu

Dari penjelasan Sesantiningsih, dari 24 peserta tersebut, mengambil tema yang berbeda. Uniknya, semua kostum yang dipakai para peserta, merupakan hasil karya sendiri. Usai mengikuti kompetisi costum carnival, para peserta akan mewakili SMK Batik Perbaik untuk mengikuti karnaval Batik Carnival yang diselenggarakan Pemkab Purworejo, dalam rangka HUT Kemerdekaan RI Ke-72.

Kepala SMK Batik Perbaik, Sujatmiko, SPd, selaku penanggungjawab kegiatan mengatakan, tujuan dari kompetisi tersebut, untuk meningkatkan kreatifitas anak-anak, serta meningkatkan kerjasama dan tanggungjawab.

“Bukti dari kreatifitas ini, semua hasil karya siswa sendiri, dengan memadukan batik dengan barang bekas, seperti kain, plastik, kardus, kawat, dengan tujuan untuk ngirit biaya,” jelas Sujatmiko.

Yang lebih membanggakan, kostum carnival karya siswa SMK Batik Perbaik ini, kata Sujatmiko, sudah ada yang order untuk menyewanya. Kalau pada umumnya sewa per kostum carnival ini mencapai Rp 500 ribu, Sujatmiko hanya membandrolnya Rp 100 ribu per kostum.

“Proses pembuatannya lumayan lama, dan jika membuat sendiri dengan bahan baru semua, perkostum anggarannya bisa mencapai Rp 2 juta. Dengan memanfaatkan barang bekas, biayanya hanya Rp 500 ribu,” pungkas Sujatmiko. (Jon)

KORANJURI.com di Google News