KORANJURI.COM – Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster, mengajak dan membangun kesadaran masyarakat untuk merasa bangga dan mencintai kain tenun tradisional Endek Bali.
“Bali mempunyai banyak sekali ragam kain endek dan kita patut bangga. Mari kita jaga agar kain tenun endek tetap berjaya dengan bangga menggunakannya dan mencintai kain buatan para perajin kita,” kata Putri Koster.
Harapan tersebut disampaikan Putri Koster dalam sambutannya saat membuka acara Fashion Show ‘Timeless Beauty of Endek’ oleh DWP Poltekes Kemenkes di Auditorium Poltekes Kemenkes Denpasar, Selasa, 29 April 2025.
Menurutnya, penggunaan kain endek di pasaran mulai menggeliat. Namun menurutnya, kain endek sedang tidak baik-baik saja. Salah satu penyebabnya adalah karena sebagian besar kain tenun endek yang beredar di pasaran saat ini tidak diproduksi di Bali oleh perajin lokal, melainkan diproduksi di luar Bali.
Hal ini, berdampak signifikan terhadap keberadaan endek Bali, karena kain tersebut tidak dikerjakan oleh perajin lokal sehingga banyak perajin yang meninggalkan alat tenunnya.
Kondisi ini berdampak pada menurunnya kesejahteraan perajin. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, ke depannya tidak hanya akan berdampak pada perekonomian Bali. Tapi, yang lebih dahsyat lagi adalah hilangnya kain tenun asli buatan perajin Bali.
“Di pasar saat ini, sekitar 83% kain endek yang dipasarkan dibuat di luar Bali, jadi hanya 17 persen yang merupakan buatan perajin asli Bali. Untuk itu, mari kita bangun kesadaran untuk selalu membeli dan menggunakan kain endek yang ditenun oleh perajin kita sendiri,” ujarnya.
Dia memberikan apresiasi kepada DWP Poltekes Kemenkes atas penyelenggaraan fashion show yang dirangkaikan dengan perayaan Hari Kartini. Dengan kegiatan ini, diharapkan akan tumbuh kecintaan pada kain endek. Tenun Endek telah diakui dan memiliki HAKI.
Fashion show ini tidak hanya menampilkan desain eksklusif endek, tapi juga menampilkan Kids Endek Fashion Show serta lomba busana ke kantor berbahan endek. (*/Way)