KORANJURI.COM – Setelah setelah berhasil membuat mobil listrik, robotika dan listrik tenaga matahari, kini SMK Institut Indonesia (SMK ii) Kutoarjo di Kabupaten Purworejo membuka unit produksi lampu LED (Light Emiting Diode) berlabel Instindo Blue Green.
Produk yang kini telah menjadi kebutuhan rumah tangga ini, semua tahapan produksinya dikerjakan oleh para siswa, dari men-solder komponen lampu, merakit hingga mendesign kardus kemasan.
Kepala SMK ii Kutoarjo, Shinta Kusumastuti, ST., M.Pd., menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin terjebak gengsi mengejar inovasi teknonolgi tinggi.
“Sekarang kami akan mendorong siswa kami untuk mengeplorasi teknologi-teknologi murah yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat, seperti bola lampu listrik yang telah menjadi kebutuhan dasar setiap rumah tangga,” ujar Shinta, Kamis (19/10/2023).
Jangan sampai, kata Shinta, siswa hanya dibawa ke teknologi-teknologi tinggi yang setelah lulus tidak bisa mereka buat atau dipraktekan secara mandiri ditengah masyarakat karena harus bergantung pada pemodal besar.
Dengan unit produksi lampu LED ini, Shinta ingin melatih siswanya untuk berwirausaha atau ikut andil dalam menjawab salah satu kebutuhan masyarakat dibidang teknologi.
“Bukan SMK ii namanya jika sepi kreasi,” kata Shinta sambil tersenyum.
Sementara itu koordinator Unit Produksi Lampu LED, Slamet Haryadi, S.E., menjelaskan, bahwa dalam pembuatan lampu LED ini sepenuhnya dilakukan oleh siswa sedangkan peran sekolah menyediakan komponen-komponen lampu, seperti, chip, pin, casing, sirkuit driver, lensa, dan PCB.
“Komponen-komponen tersebut bisa dibeli dengan mudah baik di toko elektronik maupun online dengan harga yang relatif murah,” kata Slamet.
Disampaikan, bahwa dibanding jenis lampu lain, untuk penerangan rumah lampu Led memiliki beberapa kelebihan diantaranya; konsumsi daya listrik rendah namun menghasilkan pencahayaan yang lebih terang.
“Umur lampu lebih panjang bisa bertahan hingga 25.000 jam, tidak mengandung merkuri serta tahan getaran,” sebut Slamet.
Khoirudin, salah satu siswa yang merakit lampu LED mengungkapkan, bahwa dirinya sangat senang bisa terlibat dalam proses produksi tersebut.
“Ternyata membuat lampu LED itu mudah. Bahkan saya tidak hanya bisa membuat lampu tapi tapi bisa memperbaiki lampu LED yang sudah mati. Bahkan saya dan teman-teman bersaing berburu lampu mati untuk diperbaiki,” ujar Khoirudin, yang juga aktif di ekskul volly academy SMK ii itu.
(Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS