KORANJURI.COM – Persaingan pasar terhadap produk kerajinan lokal dipengaruhi kreasi, inovasi dan kualitas produk yang dihasilkan.Jumlah pengrajin tenun, anyaman dan seni kriya di Kabupaten Rote Ndao tercatat sebanyak 500 kelompok.
“Jika pengrajin dibina dengan sungguh-sungguh akan membuka peluang pasar ekspor produk lokal asli Rote Ndao ke pasar internasional. Selama ini kerajinan asal Rote sangat diminati di pasar luar negeri,” kata Bupati Rote Ndao, Leonard Haning saat Rakerda Dekranasda.
Ia mengharapkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) berperan lebih aktif meningkatkan kualitas produk asli di daerahnya. Pembinaan itu, menurut Haning, juga punya potensi terciptanya lapangan kerja baru dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat.
Pemerintahannya, disebutkan, sangat mendukung pengembangan hasil kerajinan dari para pengrajin. Pemkab Rote Ndao setiap tahun mengucurkan dana stimulan melalui APBD dan dana lain. Tujuannya, agar pengrajin dapat meningkatkan produktifitas terutama kerajinan tenun ikat.
“Khusus untuk tenun ikat kita berikan peralatan untuk mengembangkan serat pewarna alami,” kata Haning.
Pembinaan Industri kecil di Rote Ndao yang dilakukan Dekranasda meliputi industri kerajinan,tenun, pandai besi dan anyaman.
zak