Ini Pesan Natal dari Indonesia Timur

oleh
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan bersanding dengan Masjid Al Hikmah yang juga berdiri di kampung Joyodiningratan Solo jadi simbol kerukunan antar umat beragama - foto: Koranjuri

KORANJURI.COM – Ibadah natal pertama di gereja GMIT Syalom Mokdale, Rote Ndao berlangsung aman. Jemaat khusuk mengadakan ibadah Natal yang dipimpin oleh Pendeta Martha Fiah-Edon, S.Th.

Dalam khotbahnya, pendeta Martha mengajak umat untuk melihat kesetiaan janji Tuhan kepada manusia. Meski manusia sering melupakan janjinya untuk setia kepada Tuhan.

“Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak setia dengan janjinya. Tuhan berjanji tidak akan menghukum manusia lagi dengan air bah. Dengan damai Natal kita harus maknai Bukan saja hari Kelahiran Yesus tetapi manusia harus dilahirkan dari berbagai kehidupannya,” kata pendeta Martha dalam kotbahnya, 26 Desember 2015.

Menurut pendeta Martha, Natal bukan sekedar perayaan sosial dan budaya. Perayaan Natal adalah acara keagamaan yang sarat dengan ajaran pokok kekristenan, yaitu pengakuan Yesus sebagai Tuhan.

Tema Natal GMIT tahun 2015 adalah ‘Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah’, dengan sub Tema, ‘Bertolong-tolonglah Kamu Menanggung beban Kehidupan’.

Kepolisian Republik Indonesia memberlakukan pengamanan siaga satu dalam perayaan natal 2015. Hampir 150 ribu personil polisi disiagakan di seluruh wilayah Indonesia untuk menjaga keamanan. 12 Polda di Indonesia dinyatakan siaga satu dan mendapatkan pengamanan khusus.
 
 
zak

KORANJURI.com di Google News