KORANJURI.COM – Saat pembukaan kembali aktifitas pariwisata Bali pada 11 September 2020 nanti, tidak semua obyek wisata akan dibuka. Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, pemerintah hanya mengijinkan obyek wisata yang telah tersertifikasi protokol kesehatan.
Penerapan standar protokol kesehatan itu menurut Wagub, jadi poin penting sebagai promosi Bali untuk wisatawan yang berkunjung. Pemprov Bali telah mengeluarkan pedoman kesehatan di 14 sektor. Panduan ini masih ditambah ketentuan khusus di sektor pariwisata melalui SOP-nya masing-masing.
“Teman-teman pelaku pariwisata yang belum siap, secara jujur menyatakan belum siap. Masyarakat juga disiplin. Desa adat bahkan membuat sanksi tersendiri terkait protokol kesehatan,” kata tokoh pariwisata ini.
Komitmen menjaga pariwisata Bali tetap aman di masa pandemi covid-19 ini, juga diikuti dengan protap kesehatan untuk karyawan hotel. Cok Ace mengatakan, pekerja pariwisata di Bali secara berkala akan melakukan tes covid-19.
Dikatakan, penyebaran covid 19 di Bali tidak separah daerah lain di Indonesia. Data statistik selama dua pekan terakhir, tingkat kesembuhan hampir 87 persen. Sedangkan tingkat kematian hanya 1 persen.
“Artinya juga grafik kesembuhan di Bali posisinya masuk fase recovery, dimana jauh lebih banyak yang sembuh,” terangnya.
Wagub Cok Ace menerima jajaran Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Indonesia National Air Carrier Association (INACA) di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Wakil Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (6/8/2020).
Dalam pertemuan itu, Ketua Umum PHRI Pusat Hariyadi Sukamdani menyebut, saat ini menjadi momen tepat dimulainya kampanye traveling sehat dalam mendukung dibukanya kembali aktifitas pariwisata Bali.
“Kampanye Ini kita lakukan pertama kali di Bali. Tapi, juga bukan berarti mengajak masyarakat secara masif agar mulai bepergian Hanya saja, perlu ada sosialisasi traveling sehat sesuai protokol kesehatan sebagai ‘produk’ yang akan dijual,” kata Hariyadi.
Sementara, Ketua INACA Denon Wiraatmadja meminta kalangan media membantu menyaring informasi bersifat hoaks terkait covid-19. Dalam tahap pemulihan covid-19, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang benar dan terkonfirmasi oleh sumber berkompeten.
“Kita akan buat program yang lebih konkrit untuk kembali percaya pada keamanan transportasi udara atau penerbangan kita,” kata Denon. (Way)