BI Sebut Tahun 2017 Tahun Pemulihan

oleh
Causa Iman Karana - foto: Ari Wulandari/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Bank Indonesia (BI) melihat tahun 2017 adalah tahun pemulihan ekonomi. BI menyebut tahun ini bangkitnya momentum pemulihan ekonomi global setelah menyentuh titik terendah (turning point) pertumbuhan ekonomi di tahun 2016.

“Pertumbuhan ekonomi global tidak hanya lebih tinggi dari tahun sebelumnya, namun juga terjadi secara lebih merata,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Causa Iman Karana dalam pertemuan tahunan di Kantor Bank Indonesia, Denpasar.

Kata dia, ekonomi global tahun ini diperkirakan dapat tumbuh hingga 3,6% (yoy), lebih tinggi baik dibandingkan prakiraan kami pada awal tahun maupun capaian tahun sebelumnya.

“Kami juga mencatat adanya sumber pertumbuhan ekonomi global yang lebih merata, dimana motor pertumbuhan ekonomi dunia tidak hanya bersumber dari negara maju, namun juga dari negara berkembang,” tuturnya.

Iman menambahkan, untuk dinamika ekonomi nasional, pulihnya ekonomi global tersebut telah memberi dampak positif kepada ekonomi nasional. Hal ini tidak terlepas dari model perekonomian Indonesia yang terbuka.

Momentum pertumbuhan ekonomi domestik kembali menguat pada paruh kedua 2017, setelah sempat tertahan pada semester pertama 2017.

Perbaikan kinerja ekspor telah memberikan dorongan bagi peningkatan investasi oleh swasta pada tahun 2017. Dengan tetap memelihara governance yang baik dan menyeimbangkan kebijakan jangka pendek dengan jangka panjang, telah terbukti mampu mendorong ekonomi tumbuh lebih tinggi.

Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga pada tahun 2017. Inflasi terus dalam tren menurun dan akan berada dalam kisaran sasarannya.

Sementara itu, defisit transaksi berjalan juga tetap terpelihara di bawah level yang aman.

“Di sisi sistem keuangan, stabilitas industri perbankan tetap terjaga ditopang oleh kondisi permodalan yang kuat dan risiko kredit yang masih jauh berada di bawah ambang toleransi,” imbuhnya.

Tanpa bermaksud berpuas diri, koordinasi erat dengan pemerintah dan konsistensi kebijakan yang ditempuh selama ini, berhasil mendorong capaian stabilitas perekonomian.

Inflasi selama tiga tahun terakhir berhasil dikendalikan sesuai dengan targetnya. Tetap terkendalinya inflasi ini ditopang oleh terjangkarnya ekspektasi inflasi, nilai tukar yang stabil, minimalnya inflasi dari sisi permintaan, harga pangan global yang turun, dan terkelolanya inflasi volatile food.

Kata Iman, terjaganya inflasi volatile food juga merupakan kunci bagi penurunan inflasi di hampir seluruh wilayah Indonesia. (ari)

KORANJURI.com di Google News