Bermodal Pinjaman, Pie Susu Dewata Agung Sukses Kembangkan Usaha

oleh
Proses pembuatan pie susu yang dilakukan di tempat usaha Pie Susu Dewata Agung - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Pie Susu Dewata Agung di Jalan Letda Kajeng Nomer 2 Denpasar mendapat kunjungan studi industri dari SMA SMA Sunan Giri Menganti Gresik. Ratusan siswa mendapatkan motivasi sembari menggali pengetahuan tentang produksi oleh-oleh khas Bali itu.

Baim, pemilik Pie Susu Dewata Agung mengungkapkan, selama ini setidaknya sudah ada lebih dari 10 kunjungan industri dari siswa sekolah di luar Bali. Menurutnya, dirinya sebagai pemilik usaha memberikan dorongan dan mengenalkan produk pie susu mulai dari pembuatan, pengemasan hingga cara memasarkan.

“Usaha kami berdiri dari tahun 2016, merintis dari bawah sekali di tahun 2012, hanya bermodalkan pinjaman KUR sebesar Rp 20 juta ditambah tabungan pribadi Rp 5 juta. Awalnya membuat kue-kue biasa dan memproduksinya dari kos-kosan,” kata Baim, Kamis, 8 Juni 2023.

Dari ketekunan dan ketelitiannya, anak muda kelahiran Singaraja 1992 ini, bahkan tidak pernah lagi meminjam modal di Bank setelah pinjaman KUR nya lunas. Ia memutar omzet untuk usaha, mendapatkan laba dan memutarkannya kembali.

“Disinilah saya perlu menularkan pengalaman saya kepada adik-adik yang melakukan kunjungan industri hari ini. Kita harus berusaha dengan tetap mendekatkan diri kepada Tuhan sebagai relasi kita, yang saya sebut jalur langit,” kata anak muda yang menghabiskan pendidikannya di sebuah pondok pesantren ini.

Baim menceritakan, perjalanan hidupnya semasa kecil juga tidak mudah. Saat itu, keadaan ekonomi keluarganya pailit. Ujian kehidupan kembali terjadi setelah sang ayah meninggal dunia saat ia duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar.

Sang ibu yang menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga tak sanggup membiayai kehidupan sehari-hari dan sekolah anak-anaknya. Akhirnya, ia terpaksa harus masuk pendidikan di pondok pesantren dan lulus dengan prestasi memuaskan.

“Setelah lulus Ponpes, akhirnya mencoba berjualan pie susu, lulus tahun 2012. Waktu itu pie susu belum terkenal seperti sekarang. Waktu itu saya ambil dagangan orang dan menjualnya lagi,” ujarnya.

Ia mulai memasarkan dagangannya di pantai. Namun, pada perjalanannya, cara yang dia lakukan kurang tepat. Karena hasil jualan secara eceran hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

Baim kemudian memutuskan mencari pekerjaan di Surabaya dan bertemu dengan seorang kawan yang berprofesi sebagai chef bernama Rangga. Pertemuan itu kemudian jadi cikal bakal Pie Susu Dewata Agung.

“Kami berkolaborasi dan memproduksi pie susu dan memasarkannya ke sejumlah retail dan toko oleh-oleh,” kata Baim.

Jatuh bangun, susah payah mencari uang di pantai yang penuh persaingan akhirnya ditinggalkan. Hanya dalam waktu tak kurang dari 7 tahun merintis usaha, saat ini jumlah produksi pie susu Dewata Agung mencapai 50 ribu pieces per hari.

Kunjungan studi industri dari SMA Sunan Giri Menganti Gresik di Pie Susu Dewata Agung - foto: Koranjuri.com
Kunjungan studi industri dari SMA Sunan Giri Menganti Gresik di Pie Susu Dewata Agung – foto: Koranjuri.com

“Harapan saya, terus bisa memotivasi anak-anak muda untuk terus berkarya agar bisa menciptakan lapangan kerja.

Sementara, Kepala Sekolah SMA Sunan Giri Menganti Gresik Dra Hj Siti Muniro mengaku, kunjungan industri itu memberikan banyak manfaat untuk dikembangkan dalam studi siswa di sekolah.

Menurutnya, sekolah yang dikelolanya adalah berstatus double track atau sekolah yang menambahkan kegiatan industri selain materi akademis. Dalam kegiatan itu, ada 186 siswa yang mengikuti kunjungan industri.

“Kebetulan yang direkomendasikan adalah makanan kecil, maka kami pilih pie susu dan kebetulan kami mendapatkan kesempatan di pie susu Dewata Agung ini,” kata Siti Muniroh. (Way)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News