KORANJURI.COM – Dua kawasan ekonomi khusus (KEK) di Provinsi Bali disiapkan untuk mendukung Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045.
Dua Kawasan Ekonomi Khusus itu yakni, KEK Kesehatan Sanur dan KEK Kura Kura pulau Serangan. Keduanya menjadi showcase pengembangan transformasi ekonomi Kerthi Bali.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, dua KEK di Bali jadi model transformasi ekonomi masa depan.
Dua KEK yang ada di Bali, kata Amalia, jadi bentuk kolaborasi pemerintah, swasta dan masyarakat dalam membangun ekonomi berbasis budaya dengan kemajuan teknologi masa depan, future education, pariwisata berkelanjutan serta ekonomi kreatif.
“Inilah salah satu bentuk KEK yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai pariwisata kreatif dan edukatif,” jelas Amalia di Denpasar, Rabu, 24 Juli 2024.
Menurut Amalia, untuk mewujudkan transformasi ekonomi Kerthi Bali dibutuhkan kesadaran. Terutama dari masyarakat Bali, pemerintah dan legislatif. Political Will tetap mendukung menuju tranformasi yang disiapkan.
Ketua Badan Legislatif DPR RI Supratman Andi Agtas menambahkan, dalam penyusunan RPJPN 2025-2045, DPR ingin memastikan pembangunan kawasan tematik benar-benar ada.
“Contohnya di Bali ada dua KEK yang jadi showcase tranformasi ekonomi Kerthi Bali,” kata Supratman.
“Kami ingin menyelaraskan antara apa yang digaungkan di pusat kemudian diimplementasikan di daerah itu sinerginya kelihatan,” tambahnya.
United in Diversity (UID) Campus sebagai platform pengembangan ketrampilan telah melakukan MoU dengan Bappenas dalam pengembangan transformasi ekonomi Kerthi Bali.
Presiden United in Diversity (UID) Bali Campus Tantowi Yahya mengatakan, Bali telah membuktikan diri sebagai pulau keberlanjutan. Bali adalah bagian dari upaya nasional untuk mencapai visi Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi tinggi sebelum tahun 2045.
“Bali dianggap sebagai proyek percontohan yang akan mendukung transformasi ekonomi nasional,” kata Tantowi. (Way)
