KORANJURI.COM – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (mPLS) di SMK PGRI 3 Denpasar diikuti oleh 690 siswa baru dari jumlah pendaftar sebanyak 1.005 orang. Sekolah kejuruan yang telah menerapkan ISO 9001:2008 ini selalu kebanjiran pendaftar dalam setiap tahun ajaran baru.
Namun, menurut Kepala Sekolah, I Nengah Madiadnyana, pihaknya tidak serta merta menerima jumlah siswa sebanyak-banyaknya. Kualitas pendidikan lebih diutamakan ketimbang sekedar menjaring siswa dalam jumlah besar.
“Yang kita pertahankan adalah mutu pendidikan. Kami tetap konsisten dengan menjaring siswa baru sesuai jumlah yang lulus,” jelas Nengah Madiadnyana usai membuka pelaksanaan mPLS, Senin, 10 Juli 2017.
Seperti tahun sebelumnya, mPLS di SMK PGRI 3 Denpasar dilakukan dengan sejuk tanpa ada aksi perpeloncoan. Siswa baru yang dikenalkan lingkungan baru mereka di dua gedung yang dimiliki sekolah itu.
Madiadnyana menambahkan, para siswa baru ini juga tidak dipersyaratkan membawa atau mengerjakan aneka tugas yang irasional untuk dilakukan. Mereka murni mendapatkan bimbingan dan pengenalan lingkungan sekolah serta masyarakat yang ada di sekitar sekolah.
“Selama mPLS ini kita terapkan pendekatan humanisme. Mereka juga karena tak ajak berbaur di masyarakat bersama petugas kesehatan untuk membantu memantau jentik nyamuk,” ujarnya demikian.
Keterlibatan kepolisian dan petugas BNN dalam memberikan materi kenakalan remaja maupun narkoba, dikatakan Nengah Madiadnyana, penting untuk menambah wawasan para siswa baru tersebut. Kemudian, di sela-sela kegiatan mPLS, guru juga memberikan materi terkait wawasan kebangsaan.
“Ini penting buat siswa sebagai dasar mereka dalam memandang perbedaan dan sikap-sikap toleransi antar sesama,” jelas Madiadnyana.
Di hari pertama pembukaan mPLS, suasana yang ada terkesan lebih santai. Guru yang ditugaskan menyampaikan materi mengajak mereka dialog disertai sentilan-sentilan lucu. Sementara, mPLS di Kota Denpasar secara resmi diadakan selama 3 hari, 10-12 Juli 2017.
“Kegiatan akan kita tutup hari Jumat,” ujar Madiadnyana.
Way