Anggota DPR RI Vita Ervina Beri Pelatihan Istri-istri Nelayan Purworejo Olahan Ikan

oleh
Vita Ervina, SE, MBA, anggota Komisi IV DPR RI dari PDIP saat meninjau pelatihan olahan ikan yang diikuti istri-istri nelayan di Kabupaten Purworejo, Selasa (24/10/2023), bertempat di aula balai desa Nambangan, Grabag - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sekitar 100 orang ibu-ibu perwakilan istri-istri nelayan dari 24 desa di wilayah Kecamatan Grabag dan Butuh, mengikuti pelatihan olahan ikan dengan membuat empek-empek dan abon berbahan ikan, Selasa (24/10/2023).

Pelatihan yang berlangsung di aula balai desa Nambangan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo ini diinisiasi Vita Ervina, SE, MBA, anggota Komisi IV DPR RI dari PDIP.

Dalam pelatihan yang dikemas dalam ‘Bimbingan Teknis Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan-DJPT KKP RI’ ini, juga dihadiri Teguh Suprayogi, staf Direktorat Perijinan dan Kenelayanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Suyud Jatmiko, Kabid Perikanan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Kabupaten Purworejo serta Erwin Sulistyani, anggota DPRD Purworejo dari fraksi PDIP.

Dalam kesempatan tersebut, Vita menyebut, bahwa bimtek tersebut khusus diperuntukkan istri-istri nelayan untuk melakukan pengembangan usaha dan pemanfaatan ikan.

“Tujuannya untuk sama-sama memberikan kesejahteraan buat sektor perikanan, khususnya para nelayan yang ada di Kabupaten Purworejo. Hal itu dikarenakan terbatasnya ikan tangkap. Kita dorong juga mereka untuk pengembangan ikan budidayanya,” ujar Vita.

Terlebih, kata Vita, kalau habis melaut ikan hasil tangkapan langsung dijual tidak pernah dikonsumsi untuk rumah tangga. Pihaknya mendorong istri-istri nelayan ini untuk bisa melakukan olahan-olahan ikan, yang dalam hal ini membuat empek-empek dan abon berbahan baku ikan.

Harapannya, kata Vita, bisa untuk konsumsi rumah tangga dan nantinya bisa untuk pengembangan usaha serta menambah pendapatan keluarga.

“Kita bantu per kelompok untuk alat masaknya. Sehingga bisa bareng-bareng untuk pengolahan ini. Diharapakan mereka bisa menularkan pengetahuan ini untuk istri-istri nelayan lainnya yang tidak bisa mengikuti bimtek ini,” harap Vita.

Suyud Jatmiko, Kabid Perikanan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Kabupaten Purworejo menjelaskan, untuk pemateri dalam bimtek ini diambil dari kelompok pengolah dan pemasar ikan binaan Dinas LHP.

Pemateri ini, Munawaroh dari Patutrejo, Grabag dari Poklahsar Mina Tiga Sekawan dan Choirunnisya dari Boro Kulon, Banyuurip, Poklahsar Anggrek Asri.

“Dengan pelatihan ini istri-istri diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah hasil tangkapan nelayan. Jadi hasil tangkapan nelayan tidak langsung dijual semua dalam kondisi segar atau mentah,” ujar Suyud.

Karena untuk ikan jenis tertentu dengan harga ekonomis yang menengah ke bawah, kata Suyud, tentunya harus ditingkatkan nilai tambahnya dengan cara pengolahan, yang dalam hal ini dibuat empek-empek dan abon.

Dari kedua olahan tersebut, menurut Suyud, bahan bakunya dihasilkan oleh nelayan Kabupaten Purworejo. Diharapakan ada perputaran ekonomi bagi pelaku-pelaku usaha yang ada di Purworejo ini.

“Secara umum hasil tangkapan nelayan bisa diolah dan ditingkatkan nilai tambahnya oleh kelompok usaha pengolahan yang ada di Purworejo, karena yang dihasilkan nelayan ini semua kategori bernilai ekonomis tinggi, seperti bawal putih, kakap merah, kerapu, layur, ataupun jahar,” terang Suyud.

Teguh Suprayogi, staf Direktorat Perijinan dan Kenelayanan Kementerian Kelautan dan Perikanan menambahkan, tujuan dari bimtek ini untuk membantu suami (para nelayan) agar bisa meningkatkan perekonomiannya.

“Paling tidak mendapatkan ilmu cara membuat abon dan empek-empek dari ikan yang ditangkap suaminya,” jelas Teguh.

Erwin Sulistyani, anggota DPRD Purworejo dari fraksi PDIP menambahkan, dirinya mengucapkan banyak terimakasih kepada Vita Ervina dan Dinas LHP atas pelatihan ini.

“Semoga bermanfaat bagi peserta,” kata Erwin.

Di sela-sela bimtek, Vita menyempatkan diri meninjau pelaksanaan pelatihan pengolahan ikan menjadi empek-empek dan abon. Dirinya juga berkenan mencicipi hasil olahan yang sudah jadi.

Dewi, salah satu peserta dari Desa Rejosari, Grabag, mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. Menurutnya, hal itu sangat bermanfaat baginya karena merupakan sesuatu yang baru.

“Akan kita tularkan pengetahuan ini kepada ibu-ibu PKK di lingkungan,” kata Dewi. (Jon)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News