Afrisal cs Terbang dari Palembang ke Bali Sasar Rumah Kosong, Tapi Naas…

oleh
Kawanan pencuri spesialis rumah kosong ini memang cukup piawai. Mereka berjumlah 4 orang yang memiliki peran masing-masing. Namun, aksi mereka kandas di Polsek Denpasar Selatan - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Afrisal cs menjadi kelompok pencuri yang beroperasi lintas provinsi. Mereka datang dari Palembang ke Bali dengan persiapan matang. Termasuk, tiket kepulangan mereka paska beroperasi di wilayah Bali. Namun aksi mereka terhenti oleh Polsek Denpasar Selatan.

Kawanan pencuri spesialis rumah kosong ini memang cukup piawai. Mereka berjumlah 4 orang yang memiliki peran masing-masing. Menurut Kanitreskrim Polsek Denpasar Selatan, Iptu Bangkit Dananjaya, Afrisal sendiri merupakan residivis jambret di Palembang.

Kelompok Afrisal tiba di Bali dengan menggunakan pesawat pada 7 Oktober 2017. Tak butuh waktu lama untuk memetakan wilayah, sehari kemudian atau pada 8 Oktober 2017, kawanan pencuri ini langsung beraksi di wilayah Ubung, Denpasar.

“Di Ubung mereka melakukan tiga kali pencurian dalam sehari,” jelas Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, Iptu Bangkit Dananjaya, Selasa, 10 Oktober 2017.

Selepas beroperasi di Ubung, Afrisal cs bergeser ke wilayah Denpasar Selatan. Mereka menyatroni sebuah rumah yang diketahui ditinggal pergi penghuninya. Disitu, kata Iptu Bangkit, pelaku menjarsh harta benda korban dengan taksiran nilai mencapai Rp 200 juta. Peristiwa itu pun langsung dilaporkan korban ke Polsek Densel.

Tak butuh waktu lama, tim Buser berhasil menyergap Afrisal cs tak kurang dari 5 jam setelah polisi mendapatkan laporan.

“Kami menangkap mereka (Afrisal cs) sekitar pukul 22.00 wita pada hari yang sama setelah membobol rumah di Denpasar Selatan,” jelas Bangkit.

Dalam waktu yang relatif singkat itu, kata Iptu Bangkit, semua barang bukti (barbuk) masih lengkap disimpan di kamar hotel tempat pelaku menginap.

“Kami sisir penginapan untuk mendapat informasi keberadaan pelaku,” ujarnya.

Sedianya, Afrisal cs hendak terbang sehari setelah mereka beroperasi di wilayah Bali. “Tiket pulang sudah disiapkan pelaku, tapi keburu tertangkap,” ujarnya. (*)