KORANJURI.COM – Serah terima memori jabatan, dari Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Purworejo, Tri Joko Pranoto, kepada Sekda Said Romadhon, Kamis (31/1) lalu, menandai berakhirnya masa tugas Tri Joko Pranoto sebagai pegawai negeri sipil.
Hampir 37 tahun lamanya, Menot, demikian Tri Joko Pranoto akrab disapa, mengabdi sebagai pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Purworejo. Kariernya diawali dari menjadi pesuruh di UPT Kanwil Dinsos Jateng pada tahun 82.
“Saya sudah mengalami pemerintahan delapan bupati. Semua memiliki kesan tersendiri,” ujar Menot, Jum’at (1/2).
Pada masa pemerintahan Bupati Supanto, 1980-1985, dikarenakan rajin berorganisasi, Menot ditawari jadi ajudan. Namun dia tak mau. Hal ini terus berlanjut hingga masa Bupati Sutarno (1985-1990), Menot tetap di UPT Kanwil Dinsos.
Pada masa Bupati Gurnito, 1995-2000, nasib Menot mulai berubah. Dia diangkat menjadi Lurah Keseneng. Pada masa pemerintahan Bupati Marsaid, 2000-2005, dengan perjuangannya, jabatan lurah akhirnya menjadi menjadi eselon I, atau setara jabatan sekcam.
“Pada masa Bupati Kelik Sumrohadi, 2005-2008, saya diangkat jadi Kepala Satpol PP. Padahal saya kepengin jadi camat,” ungkap Menot.
Lewat perjuangannya, pada masa Bupati Mahsun Zain, 2008-2010, jabatan Kepala Satpol PP bisa setara eselon II. Gebrakan menonjol dilakukan Menot saat menjadi Kepala Satpol PP, yakni, dengan penertiban lokalisasi Gunung Tugel dan depan stasiun Kutoarjo, pada masa Pj Bupati Agus Utomo.
Di Era Bupati Agus Bastian saat ini, dari Kasatpol PP, Menot diangkat menjadi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, hingga masa akhir tugasnya. Dan mengakhiri purna tugasnya, Menot mengadakan pengajian, Kamis (31/1) sore, dengan menghadirkan Kyai Habib Hasan Agil Ba’bud sebagai penceramah.
“Dengan pengajian purna tugas, semoga bisa memberikan kesan yang baik untuk kita semua,” pungkas Menot. (Jon)