Wapres Ajak Wartawan Semarakkan #vaksinuntukNegeri

oleh
Wakil Presiden Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Perilaku bersih dan sehat diterapkan bukan hanya untuk sementara waktu, atau sampai pemberian vaksinasi saja. Namun, menurut Wakil Presiden Ma’ruf Amin, perubahan perilaku diharapkan jadi budaya dan gaya hidup baru di masyarakat.

Wapres menambahkan, sejumlah ahli menyebut covid-19 sebagai fenomena black swan atau angsa hitam, atau peristiwa langka yang berdampak besar, sulit diprediksi dan menimbulkan berbagai ketidakpastian.

Maka dari itu, kata Wapres, masyarakat butuh informasi kredibel dan terpercaya untuk menjamin arus informasi yang bebas.

“Disinilah peranan penting insan pers terutama untuk mencerdaskan masyarakat melalui pemberitaan yang edukatif, informatif, akurat dan komprehensif dalam menggambarkan fenomena covid-19 dan berbagai dampaknya,” kata Ma’ruf Amin, dalam dialog penanggulangan pandemi covid-19, Senin (14/12/2020).

Dengan demikian, Wapres menambahkan, masyarakat semakin memahami cara, melindungi diri, keluarga dan lingkungannya secara tepat.

“Secara khusus, saya ingin meminta dukungan kepada insan pers untuk mendukung kelancaran desiminasi informasi vaksin, dengan terus menyemarakkan tagar #vaksinasiuntuknegeri melalui pemberitaan yang sesuai,” jelasnya.

Pada November 2020 Kemenkominfo merilis informasi literasi digital dengan responden dari 34 Provinsi. Dalam sirvai itu, medsos menjadi sarana utama masyarakat untuk mengakses informasi dan berita. Disusul televisi, situs berita online, situs berita pemerintah, media cetak dan radio.

Tingginya popularitas medsos sebagai sarana akses informasi perlu diperhatikan oleh insan pers dengan terus menghadirkan informasi yang akurat secara inovatif dan kreatif melalui medsos, kata Wapres.

Sementara, Ketua Dewan Pers M. Nuh menyebut, memakai covid-19 adalah memaknai perubahan. Menurutnya, harus ada transformasi dari saya menjadi kami dan kami menjadi kita.

“Yang kita bangun adalah kekitaan, kebersamaan diantara kita untuk menghadapi persoalan yang sangat berat ini,” kata Nuh.

Perubahan perilaku itu menurut Ketua Dewan Pers mencakup, kepatuhan, peningkatan kualitas kesehatan, doa dan
perilaku untuk terus menerus memperkuat saling memberi.

Sedangkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengaku sangat terbantu dengan program ini. Sebelum program fellowship journalism berjalan menurutnya, banyak sekali berita-berita yang menyimpang dari fakta.

“Kami di Satgas sangat kesulitan untuk membantahnya, untuk mengoreksinya. Tapi sejak 3 bulan terakhir, setiap ada berita yang mengarah kepada hoaks, yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, kami dibantu oleh temen-temen wartawan,” ujar Doni Monardo. (Way)

KORANJURI.com di Google News