KORANJURI.COM – TPA Suwung resmi bakal ditutup pada 1 Maret 2026 dan tidak dapat ditunda lagi. Alternatif pembuangan sampah untuk sementara dialihkan ke Bangli.
Pengalihan ke TPA di Kabupaten Bangli itu disepakati bersifat non permanen hingga proses pembangunan proyek Waste to Energy (WtE) selesai.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta memberikan respon, pihaknya perlu mencermati rencana itu. Dirinya mengatakan, baru menerima paparan dari Menteri Lingkungan Hidup.
“Bali sebagai daerah berbasis pariwisata memerlukan solusi alternatif jangka pendek. Syukur-syukur tidak banyak sampah yang harus dibawa ke Bangli,” kata Sedana Arta.
Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq menyadari, pemanfaatan TPA di Bangli akan menimbulkan sejumlah konsekuensi. Namun, prioritasnya adalah penanganan sampah di hulu untuk meminimalkan pengiriman sampah ke Bangli.
“Kita hanya punya waktu sekitar dua bulan untuk melakukan peningkatan fasilitas TPA Bangli agar dapat digunakan sementara, sambil menunggu rampungnya proyek WtE TPA Suwung” kata Hanif di Kantor Gubernur Bali, Senin (29/12/2025).
Untuk rampung sepenuhnya menjadi fasilitas WtE, Hanif mengatakan butuh waktu sekitar 2 tahun.
Selama ini TPA Suwung menampung sampah dari Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Adapun sampah yang dihasilkan di setiap Kabupaten/Kota di Bali yakni, Kabupaten Jembrana 165 ton per hari, Buleleng 413 ton per hari.
Tabanan 237 ton per hari, Badung 547 ton per hari, Kota Denpasar 1.005 ton per hari, Gianyar 562 ton per hari, Klungkung 112 ton per hari, Bangli 114 ton per hari dan Karangasem 281 ton per hari.
Data dari DKLH Provinsi Bali mencatat volume sampah yang dihasilkan di seluruh Bali 3.436 ton per hari.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengungkap, masih ada 57 persen sampah di Kota Denpasar yang belum tertangani dengan baik.
“Kita sudah menambah fasilitas teba vertikal, tabung komposter, serta bank sampah. Pada zona tengah, kita dorong pembangunan TPS3R di tingkat desa, sedangkan pengelolaan sampah di hilir ditangani melalui TPST,” kata Jaya Negara.
Kabupaten Badung, dengan volume sampah 547 ton per hari justru lebih rendah dibandingkan dengan sampah yang dihasilkan Kabupaten Gianyar 562 ton per hari.
“Sudah mulai tumbuh kesadaran masyarakat Badung dalam penanganan sampah di hulu,” kata Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa. (Way)





