KORANJURI.COM – Kejadian prank razia surat nikah terhadap pengunjung hotel di Bali membuat pemerintah Provinsi Bali kewalahan. Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengungkapkan, dirinya banyak mendapatkan pertanyaan dari wisatawan luar negeri. Terutama, Australia.
“Beritanya sudah terlanjur tersebar. Mereka kaget ketika mendengar prank. Bahkan bertanya, apa betul ada sweeping lagi di Bali,” kata Tjok Ace ditemui di kantor Gubernur Bali, Kamis (16/2/2023).
Wagub menambahkan, masih beruntung lelucon itu sudah diklarifikasi bahwa kejadian itu hanya settingan. Namun, ia sendiri mengakui cukup sulit untuk menjelaskan kembali.
“Hal seperti itu jangan dipakai lelucon karena sangat sensitif. Apalagi menyangkut status perkawinan (pasal 415 dan 416 UU KUHP), yang masyarakat belum semuanya menerima penjelasan pemerintah,” tambahnya.
Terkait dengan konten lelucon yang tidak elok itu, dikatakan Tjok Ace, Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran untuk wisatawan agar ikut menjaga pariwisata Bali per Kamis (16/2/2023).
“SE sifatnya sangat normatif, hanya mengingatkan,” ujar Wagub.
Sebelumnya, akun Tiktok@iprabudjaya meminta kepada petugas keamanan hotel untuk membantunya ngeprank sang istri yang tengah berulang tahun saat Valentine 2023.
Saat itu pasutri tersebut tengah menginap di hotel Novotel Nusa Dua. Salah satu petugas keamanan hotel berpura-pura melakukan sweeping buku nikah. Video asli berdurasi sekitar 4:12 menit itu tersebar.
Namun setelah viral, video tersebut dipotong oleh orang tidak bertanggungjawab dan kembali disebarkan.
“Saya kira Novotel pun waktu ini tidak terpikirkan sejauh itu dampaknya. Mereka berdua sudah menyatakan permintaan maaf dan tidak terjadi apa-apa,” kata Tjok Ace. (Way)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS