KORANJURI.COM – Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra berharap sektor pendidikan mampu beradaptasi dan produktif dalam masa pandemi covid-19.
Dunia pendidikan yang notabene menyiapkan para intelektual menurutnya, harus tetap bergerak dengan metode dan kecakapan baru yang sebelumnya belum digunakan.
“Kita tidak pernah tahu kapan pandemi berakhir, dan kita tidak bisa hanya berdiam diri, atau tidak melakukan apa-apa, menunggu sampai pandemi berakhir,” jelas Dewa Indra, Jumat, 10 Juli 2020.
Sekda menggelar pertemuan secara visual bersama Kepala Sekolah dan guru SMA Negeri/Swasta, SMK dan SLB di seluruh Kabupaten/ kota se-Bali, Jumat, 10 Juli 2020.
Menurutnya, pandemi covid-19 memberikan tantangan dalam melakukan adaptasi dan inovasi di berbagai lini kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Guru dituntut memiliki kecakapan dalam menyajikan materi pembelajaran online dengan baik.
Hal itu menurutnya, juga harus didukung sarana dan prasarana yang memadai. Sekolah juga diminta untuk memastikan kelancaran siswa dalam mengakses modul belajar daring.
“Belajar daring permasalahannya adalah akses. Kita harus perhatikan juga kemampuan finansial siswa dalam mengakses pelajaran yang diberikan secara daring tersebut,” ujarnya.
Dewa Indra berharap, ada pemetaan kemampuan siswa dalam mendapatkan akses internet. Mengingat, kemampuan ekonomi, kondisi ketersediaan jaringan internet di setiap daerah tidak sama.
Agenda pendidikan tahun ajaran baru 2020/2021 akan dimulai pada Senin, 13 Juli 2020. Secara serentak, siswa baru akan memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Hanya saja, yang berbeda dari kegiatan MPLS di masa pandemi ini, semua dilakukan secara daring.
Dewa Indra mengatakan, pada tahap pengenalan sekolah itu, sekolah lebih banyak memberikan materi tentang protokol kesehatan.
“Memang situasi saat ini berat, namun kita jangan menyerah, kita harus bisa mengatasi situasi ini,” kata Dewa Indra. (Way)