SMKN 1 Purworejo Selenggarakan Program Keahlian Ganda

oleh
Para peserta tengah mengikuti program Keahlian Ganda jurusan tekhnik kendaraan ringan (otomotif) yang diselenggarakan di SMK N 1 Purworejo - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sebanyak 16 peserta, mengikuti kegiatan Program Keahlian Ganda di SMKN 1 Purworejo, yang diselenggarakan selama sebulan, dari tanggal 15 Maret-13 Mei 2017, yang dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah SMK N 1 Purworejo, Budiyono, SPd, MPd, Rabu (15/3).

Dijelaskan oleh Budiyono, Program Keahlian Ganda merupakan tindak lanjut dari Inpres No 9 Tahun 2016, tentang pemenuhan kebutuhan guru produktif (kejuruan), yang secara nasional masih kekurangan 90 ribu. Dalam hal ini, guru dididik dari guru normatif adaptif ke guru produktif atau punya keahlian.

“Kementrian Pendidikan menunjuk SMK N 1 Purworejo, menjadi salah satu dari 11 SMK di Jateng yang menyelenggarakan program ini dengan kejuruan yang berbeda,” terang Budiyono.

Para peserta ini, kata Budiyono, berasal dari berbagai daerah, seperti Klaten, Banjarnegara, Kebumen, dan Purworejo. Mereka ini, para guru yang mengajar di SMK. Dan keahlian yang diberikan, Tekhnik Kendaraan Ringan (otomotif).

“Ada teori dan praktek yang diberikan selama pelatihan,” jelas Budiyono.

Ada 4 kegiatan, dalam pelatihan, yakni on 1, in 1, on 2, dan in 1. Dalam on 1, jelas Budiyono, kegiatan praktek di lapangan. Untuk in 1, ada teori dan praktek yang dilaksanakan di Pusat Belajar, dengan materi 4 perangkat pembelajaran, yang nantinya akan digunakan dalam praktek mengajar di on 2

Di on 2, materinya praktek mengajar produktif. Tahap akhir, di in 2, refleksi dari on 2, serta kegiatan uji sertifikasi tenaga kependidikan (pendidik), dan uji kompetensi keahlian.

“Dengan sertifikat keahlian dan pendidik tadi, jika peserta kekurangan jam mengajar, maka sertifikat berlaku,” kata Budiyono.

Sebagai contoh, terang Budiono, jika ada guru kimia kekurangan jam mengajar, karena dia sudah mengikuti program keahlian ganda ini serta sudah mendapatkan sertifikat, maka kekurangan jam mengajar kimia bisa ditambah dengan mengajar otomotif (tekhnik kendaraan ringan).

“Program ini akan berlangsung hingga tahun 2020, dengan tenaga pengajar instruktur nasional, serta dari P4TK Malang,” pungkas Budiyono.
 
 
Jon

KORANJURI.com di Google News