KORANJURI.COM – Diversitas pembangunan Bali tahun 2023 tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata saja. Pembangunan di sejumlah sektor pendukung pariwisata menjadi fokus kegiatan tahun mendatang.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, tahun keempat penjabaran RPJMD Semesta Berencana Provinsi Bali masih berfokus pada sektor pertanian dengan pertanian organik, sektor kelautan dan perikanan, industri manufaktur dan industri budaya branding Bali
Sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi, sektor ekonomi kreatif dan digital dan sektor pariwisata.
“Tahun 2023, pembangunan di Bali selain bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali, juga diharapkan mendapat dukungan dari APBN,” kata Koster dalam Musrenbang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 202, Rabu 6 April 2022.
Proyek tahun jamak yang masih bergulir hingga tahun 2023 masih akan berlanjut sesuai kontrak yang ada. Pembangunan infrastruktur prioritas dan strategis itu, kata Koster, diusulkan mendapatkan dukungan dari APBN.
Gubernur menambahkan, sektor pariwisata sempat terpukul akibat pandemi covid-19. Namun, pelaksanaan program-program prioritas di Pemerintah Provinsi Bali bisa berjalan dengan lancar.
“Meskipun pandemi Covid-19 menghantam dunia dan berdampak di Indonesia dan Bali, namun secara garis besar, program pembangunan di Bali masih bisa dilaksanakan,” jelasnya.
“Kedepan, Bali tidak boleh lagi hanya bergantung pada sektor pariwisata, namun harus bergerak maju mentransformasi struktur dan fundamental ekonomi kita,” tambah Koster.
Sementara, Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra melaporkan, Musrenbang merupakan agenda tahunan untuk penyusunan dokumen RKPD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2023.
Hal itu sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004, Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017. (Way)