KORANJURI.COM – Ratusan siswa SMK Kesehatan Purworejo, dari kelas X hingga XII, Kamis (7/11) pagi mengikuti manasik haji. Kegiatan ini dilaksanakan di alun-alun Purworejo, dengan bimbingan dari KBIH Ar Rohmah, dan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Purworejo, Bambang Sucipto.
Dalam manasik haji ini, selain diikuti semua siswa, juga para guru. Mereka memperagakan, bagaimana proses dan tata cara melaksanakan ibadah haji yang benar. Dibimbing para pemandu profesional, para peserta mengikuti kegiatan manasik haji dengan serius.
Dijelaskan oleh Ahmad Nur Kolis, Spdi, Mpdi, selaku guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMK Kesehatan Purworejo, bahwa kegiatan manasik haji tersebut, merupakan aktualisasi dari materi pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, sesuai dengan KD dan KI.
“Untuk SMK di Purworejo, manasik haji ini baru pertama kali dilakukan,” jelas Ahmad Nur Kolis.
Hal tersebut, menurut Ahmad Nur Kolis, merupakan sebuah gebrakan, sekaligus promosi, bahwa siswa tidak hanya melakukan teori saja, tapi praktek, supaya mereka tahu bagaimana melaksanakan ibadah haji dan umroh, dari rukunnya, wajibnya, maupun sunatnya.
“Kita bekerjasama dengan Ar Rohmah, karena dari sekolah belum memiliki alat peraganya. Dari sini kita bisa belajar bersama tentang bagaimana tatacara ibadah haji dan umroh,” terang Ahmad Nur Kolis.
Zuhri Abdurahman, salah satu pembimbing dari Ar Rohmah menjelaskan, bahwa kegiatan manasik haji tersebut merupakan bagian dari program Ar Rohmah dengan melakukan road show di sekolah-sekolah (atas permintaan).
“Manasik merupakan pembelajaran, bagaimana persiapan seseorang yang mau berangkat haji dan umroh. Disini, diberikan pengetahuan dengan praktek secara langsung, bagaimana tatacara pelaksanaan ibadah haji,” terang Zuhri.
Dalam manasik haji ini, kata Zuhri, proses, tatacara dan pelaksanaannya, dengan alat peraga dibuat semirip mungkin, sesuai dengan aslinya. Para peserta merasakan, seolah-olah mereka melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya.
Kegiatan tersebut, menurut Zuhri, sangat bagus, meski para peserta belum mendaftar haji. Dan ketika nanti suatu saat mereka benar-benar bisa berangkat haji, manasik haji tersebut bisa menjadi sebuah bekal pengetahuan.
“Tahapan yang dilakukan, sama dengan tahapan berhaji. Ada niat, wukuf, towaf, sa’i, maupun lempar jumroh. Lokasinya ada Mekah, Madinah, Musdalifah, juga lainnya,” jelas Zuhri.
Salah satu siswa, Anis Novita Dewi, kelas XI Farmasi 2, menyambut baik kegiatan manasik haji tersebut. Hal itu, menurut Anis, merupakan langkah positif, menjadikan siswa jadi paham akan ibadah haji yang sesungguhnya, tidak hanya secara teori saja di sekolah.
Menurut Kepala SMK Kesehatan Purworejo, Nuryadin, SSos, MPd, manasik haji tersebut merupakan perwujudan dari teori yang selama ini didapat di bangku sekolah, untuk mempertajam kompetensi siswa tentang pemahaman terhadap haji.
“Bagi umat Islam, ibadah haji merupakan sebuah impian. Dengan manasik haji ini, mudah-mudahan saja kita bisa melakukannya suatu hari nanti. Semoga saja Tuhan meridhoi,” pungkas Nuryadin. (Jon)