Ratusan Siswa Ikuti Lomba Lukis Wajah RA Kartini

oleh
Salah satu siswi SMP Negeri 1 Denpasar mengikuti lomba lukis wajah Kartini - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Inspirasi Kartini tak pernah lekang oleh waktu dan tak terbatas oleh gender. Banyak kegiatan selalu mewarnai hari lahir pahlawan emansipasi ini di berbagai daerah di Indonesia. Koranjuri.com memotret kegiatan yang dilakukan siswa SMP Negeri 1 Denpasar pada Hari Kartini, Kamis 21 April 2016.

“Kalau tidak ada Kartini, saya tidak bisa jadi ketua OSIS. Bagi saya emansipasi memberikan peluang luas kepada perempuan,” kata Cokorda Istri Nadya Pemayun, ketua OSIS SMP Negeri 1 Denpasar, Kamis, 21 April 2016.

Bentuk penghargaan yang paling sederhana kepada ‘Pendekar Emansipasi’ itu, menurut Nadya, diwujudkan dengan berbagai kegiatan lomba antara lain, tata rias, lukis wajah Kartini, merangkai bunga dan baca puisi yang bertema Kartini.

Ratusan siswa sekolah eks RSBI itu sejak pagi terlihat antusias bekerja secara berkelompok merangkai bunga. Untuk peserta lukis wajah Kartini, mereka bekerja secara individual menggoreskan pensil hitam di selembar kertas.

TERKAIT
» Meriahkan Hari Kartini Puluhan Polisi Ikuti Lomba Masak
» Lomba Peragaan Busana Meriahkan Hari Kartini

Nadya mengatakan, ketentuan lukisan harus hitam putih. Pemanang nantinya akan mendapatkan hadiah berupa keperluan yang ada di dalam kelas, seperti taplak meja ataupun jam dinding. Yang terpenting bagi siswa, menurut Nadya, adalah mengenal RA Kartini sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi pada jamannya.

“Untuk rias semua harus dilakukan sendiri dari persiapan sampai merias diri. Hadiah yang kita berikan berupa keperluan yang ada di dalam kelas, ” jelas Nadya.

Kepala SMP Negeri 1 Denpasar, Anak Agung Gde Rimbya Temaja mengatakan, Kartini menjadi figur penting penentu perubahan terutama untuk kaum perempuan. Dengan kesetetaraan gender, tidak ada lagi batasan bagi kaum perempuan untuk berkiprah sesuai keinginannya.

Dengan memperingati Hari Kartini, menurut Anak Agung Gde Rimbya Temaja, pihaknya ingin menghargai perjuangan RA Kartini. Termasuk kumpulan karya tulisannya yang dirangkum dalam buku berjudul ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’.

“Kita ingin mengenalkan Ibu Kartini sebagai pejuang kaum perempuan. Karena itu, melukis wajah Kartini salah satu cara agar siswa mengenal figur Kartini dalam secara visual,” jelas Rimbya Temaja.
 
 
way

KORANJURI.com di Google News