KORANJURI.COM – Diinisiasi Polres Purworejo, bekerjasama dengan Kodim 0708 dan Pemkab Purworejo, ribuan suporter sepakbola yang ada di Purworejo menggelar doa bersama, Selasa (04/10/2022) malam.
Doa bersama yang berlangsung di Amphitheater, komplek alun-alun Purworejo itu, digelar sebagai bentuk aksi keprihatinan atas tragedi di GOR Kanjuruhan, Malang yang telah menewaskan ratusan orang.
Diawali dengan pengalungan syal suporter kepada Kapolres Purworejo AKBP Muhammad Purbaja, perwakilan Kodim 0708 dan perwakilan Pemkab Purworejo, doa bersama dipimpin KH Muzayin dengan membaca tahlil yang diikuti ribuan peserta doa bersama. Doa tersebut, ditujukan pada para korban Tragedi Kanjuruhan.
Usai doa bersama, sebagai bentuk keprihatinan, para suporter juga menyanyikan lagu Gugur Bunga, Mars Arema, dilanjutkan dengan lagu dari Endank Soekamti berjudul Sampai Jumpa, dilanjutkan dengan tabur bunga, serta penggalangan dana.
Suasana haru tampak menyelimuti Amphitheater, tempat berlangsungnya doa bersama. Terlebih saat ribuan peserta doa menyanyikan lagu bernuansa kesedihan, yang diiringi dengan nyala lilin. Beberapa peserta tampak melelehkan air mata tanda haru.
Usai doa bersama, Kapolres Purworejo menyampaikan, bahwa dia bersama tersebut digelar untuk mendoakan para suporter Aremania yang meninggal saat menonton sepakbola di GOR Kanjuruhan, Malang.
“Semoga arwah para suporter bisa diterima oleh Allah SWT. Kami berharap, kejadian ini merupakan kejadian yang terakhir di Indonesia. Dan kedepan tak ada lagi kejadian-kejadian seperti itu, baik di tingkat nasional dan wilayah Purworejo khususnya,” ujar Kapolres.
Doni, sebagai perwakilan suporter mengungkapkan, gelar doa bersama dilakukan sebagai bentuk bela sungkawa, berduka sedalam-dalamnya atas Tragedi Kanjuruhan.
“Kita disini juga merasakan duka yang sangat mendalam. Itupun akan bisa berdampak juga untuk kita yang disini. Harapan saya, stop kekerasan suporter, stop semua tindak kekerasan di sepakbola, untuk sepakbola Indonesia yang lebih baik,” ujar Doni, dirigen komunitas suporter Rudolf Boys.
Berkaca dari tragedi tersebut, Doni menghimbau, untuk teman-teman suporter Purworejo untuk selalu mawas diri, jangan sampai ada provokasi sekecil apapun, hal-hal yang mengakibatkan gesekan dengan suporter lain.
“Sebagai suporter kita harus sportif. Namanya permainan ada kalah, ada menang. Kita harus legowo menerimanya,” pungkas Doni sambil menyebut, ribuan suporter peserta doa bersama ini berasal dari berbagai komunitas suporter yang ada di Purworejo, meliputi Rudolf Boys, Tempur Mania, Aremania, Persib, Bonex, Persija, Panser Biru, Brajamusti, maupun PSS Sleman. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS