PPDB SMK PN 2 Purworejo, Kelas Budaya Industri Jadi Unggulan

    


Kampus SMK PN 2 Purworejo - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun pelajaran 2019/2020 di SMK PN 2 Purworejo, yang berkampus di jalan Kesatrian no 17 Purworejo, sudah dimulai.

Syarat pendaftaran antara lain, pendaftar datang langsung ke kampus, mengisi formulir pendaftaran disertai foto copy ijasah serta SKHUN SMP/MTs, pas foto 3×4 lima lembar, umur maksimal 21 tahun, dan pendaftaran gratis.

Sekolah ini memiliki empat kompetensi keahlian, Teknik Elektro/Teknik Audio Video, Teknik Pemesinan, Teknik Otomotif/Teknik Kendaraan Ringan, dan Teknik Sepeda Motor.

Untuk Teknik Otomotif, mempelajari bidang mesin mobil dan mesin sepeda motor, chasis dan sistem pemindah tenaga, dan sistem kelistrikan otomotif. Teknik Pemesinan, mempelajari penanganan material baik secara manual maupun operasi mesin, merencanakan, menggambar, sekaligus memproses gambar kerja menggunakan mesin perkakas, serta mengeset dan memprogram sekaligus mengoperasikan mesin CNC.

Sugiri, S.Pd, Kepala SMK PN 2 Purworejo - foto: Sujono/Koranjuri.com

Sugiri, S.Pd, Kepala SMK PN 2 Purworejo – foto: Sujono/Koranjuri.com

Untuk jurusan Teknik Elektro (TAV), mempelajari tentang merancang dan membuat pesawat audio video dengan komputer, menggunakan, merawat dan sekaligus memperbaiki peralatan audio video, dan membuat dokumentasi audio (suara) dan video (gambar). Pada jurusan Teknik Sepeda Motor, mempelajari tune up, overhoule, perakitan, dan modifikasi sepeda motor.

Tahun ini SMK PN 2 Purworejo menerima 360 siswa baru, untuk 10 rombel. Hingga saat ini, sudah ada 90 pendaftar, dan hampir semuanya sudah melakukan daftar ulang.

“Banyak keunggulan yang dimiliki SMK PN 2 Purworejo. Salah satunya, adanya Kelas Budaya Industri, hasil kerja sama dengan Yayasan Toyota Astra (YTA),” jelas Sugiri, S.Pd, Kepala SMK PN 2 Purworejo, Jum’at (17/5).

SMK PN 2 Purworejo, kata Sugiri, merupakan salah satu sekolah dari 15 SMK di Indonesia (Jawa), yang menjadi pilot project Kelas Budaya Industri dari YTA. Kelas ini diambil dari jurusan Teknik Kendaraan Ringan, untuk kelas XI. Untuk bisa masuk di kelas ini, melalui seleksi yang sangat ketat.

Seleksi dilakukan pada kenaikan kelas X ke kelas XI. Salah satu syaratnya, memiliki IQ diatas 100, nilai raport untuk mapel Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris lebih dari 7,5, serta memiliki tinggi badan minimal 165 cm untuk putra dan 160 cm untuk putri.

“Saat ini, jumlah siswa Kelas Budaya Industri 25 orang. Saat kenaikan kelas XII, mereka diseleksi lagi, dan harus memenuhi kriteria yang sudah ditentukan,” terang Sugiri.

Kurikulum yang diberikan pada kelas Budaya Industri ini, kata Sugiri, merupakan perpaduan kurikulum nasional dan kurikulum industri. Materi pembelajaran, diberikan oleh guru-guru yang sudah di Diklat di YTA, dengan materi-materi otomotif terkini.

Salah satu materinya, praktek kerja bangku/praktek dasar alat tangan atau perkakas tangan, untuk membentuk karakter siswa. Tujuannya, melatih keuletan, ketelitian, kesabaran, serta ketahanan fisik.

“Lulusan kelas Budaya Industri ini, diprioritaskan untuk diterima di Toyota,” ungkap Sugiri.

Lebih jauh Sugiri menjelaskan, SMK PN 2, melalui BKK (Bursa Kerja Khusus), juga menjalin kerjasama dengan 15 perusahaan berskala nasional untuk penyaluran alumni di dunia industri.

“Tahun ini, dari jumlah lulusan 178 siswa, 50 persennya langsung terserap di dunia industri,” pungkas Sugiri. (Jon)