KORANJURI.COM – Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum mengawali sejarahnya dari Pulau Bali.
AIS Forum Summit secara resmi menggelar pertemuan pertama kali di Bali pada 10-11 Oktober 2023 di Bali. Ada 51 kepala negara yang bakal hadir.
Penasihat Senior Tata Kelola Iklim United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia Abdul Wahib Situmorang mengatakan, AIS Forum didirikan melalui Deklarasi Manado 1 November 2018.
Dalam pertemuan itu dihadiri perwakilan dari 21 negara. Setiap perwakilan negara mengidentifikasi empat area kerja sama utama yang penting bagi negara pulau dan kepulauan.
“Keempat area ini kemudian diturunkan menjadi fokus kerja sama AIS Forum yakni, mitigasi dan adaptasi, perubahan iklim, penanganan bencana, ekonomi biru, penanganan sampah plastik, dan tata Kelola maritim yang baik,” kata Wahib.
Namun dalam perkembangannya, sekretariat AIS Forum mendapatkan mandat untuk mengembangkan kerja sama ke area-area lain.
“Negara-negara partisipan antusias dengan apa yang kita lakukan, dan mereka minta kolaborasi ini bisa dilakukan juga pada isu-isu lain,” jelasnya.
Dalam konferensi tingkat tinggi itu, Wahib mengatakan, AIS Forum akan membagikan solusi-solusi sederhana yang inovatif dan sudah terbukti sukses di satu wilayah.
“Cara bergerak AIS Forum cukup unik, kita saling gotong royong dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh laut, dan mengoptimalkan peluang ekonomi biru secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara, side events dalam rangkaian AIS Forum diantaranya, AIS Youth Conference, AIS Research & Development Conference, AIS Start-up Blue Business Summit dan AIS Blue Economy High Level Dialogue.
(Way)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS