Pemulihan Ekonomi Nasional, Bali Lebih Rendah Dibanding Daerah Lain

oleh
Wisatawan mulai memadati sejumlah destinasi wisata di Bali pasca adanya pelonggaran bagi pelaku perjalanan baik domestik maupun mancanegara - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Pertumbuhan ekonomi di sebagian besar wilayah Indonesia telah mengalami pemulihan sejak triwulan II 2021. Bali mencatat pertumbuhan positif sebesar 0,51% pada triwulan IV 2021. Meski demikian, level pertumbuhan Provinsi Bali masih lebih rendah dibandingkan provinsi lainnya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, G.A. Diah Utari mengatakan, inflasi Provinsi Bali pada Maret 2022 sebesar 2,4% (yoy). Ia optimis, perekonomian Bali ke depan akan semakin membaik.

Hal ini disebabkan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bali seiring dengan beberapa kebijakan seperti, pelonggaran mobilitas masyarakat, pembukaan direct flights dari luar negeri, maupun kebijakan pelonggaran PPLN.

Sedangkan menjelang hari raya Idul Fitri, berdasarkan data historis, inflasi pada periode Ramadan di Bali relatif terkendali.

“Namun, tetap perlu diwaspadai untuk beberapa komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi pada periode tersebut,” kata Diah Utari, Senin, 25 April 2022.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gianyar disumbang oleh sektor akmamin (20,12%), pertanian (15,25%), serta konstruksi (11,01%).

Di samping itu, berdasarkan Laporan Akhir Penelitian Komoditas Produk dan Jasa Unggulan (KPJU) Provinsi Bali 2021, diketahui bahwa UMKM potensial dapat dikembangkan di Gianyar.

“Khususnya sektor peternakan seperti bebek, kambing dan babi dan pertanian, perkebunan seperti kelapa, untuk pemenuhan kecukupan bahan pokok internal Kabupaten Gianyar,” ujarnya.

Diah Utari menyampaikan dalam higg level meeting (HLM) yang diselenggarakan di Kabupaten Gianyar.

Dalam hal ini, Bank Indonesia memberikan beberapa rekomendasi yaitu pemantauan harga dan stok komoditas, bekerja sama dengan Satgas Pangan agar tidak terjadi penimbunan stok.

Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan, perluasan kerja sama antar daerah (KAD), peningkatan kualitas data harga dan stok bahan pangan di SiGapura (Sistem Informasi Harga Pangan Strategis), serta monitoring peta jalan TPID. (Way)

KORANJURI.com di Google News