Pemprov Bali Luncurkan Smart Dashboard Terintegrasi Aplikasi Pil Sakti

oleh
Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya menghadiri peluncuran aplikasi smart dashboard Pusat Informasi Layanan Strategis Terintegrasi (PIL SAKTI) di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali, Selasa (23/7/2024) - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Penjabat Pj. Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya, mengatakan ketersediaan data yang memadai sangat membantu dalam pengambilan kebijakan, terutama dalam era digital saat ini.

“Saya sendiri berpegang pada data, sehingga mudah untuk berbicara dan mengambil langkah lebih lanjut,” kata Pj Gubernur.

Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya menghadiri peluncuran aplikasi smart dashboard Pusat Informasi Layanan Strategis Terintegrasi (PIL SAKTI) di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali, Selasa (23/7/2024).

Mahendra Jaya menyebut, aplikasi ini sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses pengambilan keputusan di tingkat pimpinan.

“Saya sangat senang dengan adanya ‘PIL SAKTI’, ibaratnya sekarang Bali ada di genggaman. Semua hal yang ingin diketahui, data yang kita perlukan, semuanya bisa didapatkan dan inilah yang kita harapkan,” ujarnya.

Lembaga pemerintahan saat ini tidak bisa tutup mata terhadap perkembangan dunia dan digitalisasi. Dalam menjalankan pekerjaan seharusnya melek terhadap kemajuan teknologi.

“Yang perlu diperhatikan, jangan hanya membuat tapi tidak berkelanjutan. Harus dipelihara,” katanya.

Menurut Mahendra Jaya, penggunaan aplikasi harus mudah, efektif, dan tidak ribet.

“Bali ini seksi, isu tentang Bali selalu menarik perhatian. Saya harap layanan ini juga akan membantu memetakan kebutuhan masyarakat. Saya juga berharap tetap diperbarui,” katanya.

Sementara, Sekda Provinsi Bali I Dewa Made Indra mengatakan, PIL SAKTI didasarkan pada kebutuhan pimpinan untuk mengakses data dari berbagai OPD di lingkungan Provinsi Bali.

“Akan menyulitkan jika harus membuka banyak aplikasi berbeda dari tiap OPD. Kita ambil langkah untuk mengintegrasikannya, dan aplikasinya dibuat Diskominfos, alias satu vendor, sehingga tak sulit mengintegrasikannya,” kata Sekda.

Menurutnya, aplikasi yang tersebar di beberapa perangkat daerah namun tidak saling terintegrasi mengakibatkan proses pengambilan keputusan menjadi tidak efisien.

Dewa Indra berharap aplikasi penyedia data benar-benar mencerminkan kondisi di lapangan.

“Jadi harus terupdate setiap saat, data hari ini, data kemarin, data bulan lalu. Data yang kita butuhkan harus bisa didapatkan dengan tepat dan cepat,” kata Dewa Indra.

“Kekuatan dashboard terintegrasi ini akan bersandar pada kekuatan aplikasi masing-masing OPD dan saya harap tiap OPD bisa menunjang itu,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali, Gede Pramana, mendorong keterpaduan layanan digital di tiap perangkat daerah.

Hal itu, menurutnya, akan menyediakan layanan informasi strategis kepada pimpinan daerah.

“Sejumlah layanan informasi strategis di masing-masing OPD seperti SIGENTING, SIGAPURA, PIKBS, LOVE BALI, SIKUAT, hingga absensi dan SIMPEG sudah kita integrasikan dan bisa diakses dalam satu dashboard,” jelasnya.

Pramana mencontohkan bahwa akses ke Sistem Monitoring Pencegahan Kemiskinan dan Stunting (SIGENTING) memberikan laporan hingga ke level desa.

Laporan pasangan usia subur, laporan kesehatan ber-KB, laporan status gizi balita, dan pemetaan informasi strategis terkait penanganan stunting.

“Ke depan, dashboard ini akan bisa langsung masuk ke kantor virtual kepala-kepala OPD dan sebagai bahan laporan kepada pimpinan,” katanya. (*)

KORANJURI.com di Google News