KORANJURI.COM – Kampung Kuliner Serangan yang berlokasi di lapangan Wayan Bulit Kelurahan Serangan Denpasar Selatan telah diserahterimakan oleh Pemkot Denpasar kepada Desa Adat setempat pada Maret 2025 lalu. Namun hingga saat ini pedagang UMKM Serangan belum menempatinya.
Pedagang UMKM bukan menolak menempati bangunan di kampung Kuliner Serangan. Ternyata, masih ada sejumlah hal-hal urgen yang mengganjal niat pedagang.
Seperti kurangnya fasilitas dan sarana prasarana pendukung. Pemkot Denpasar harus segera memberi perhatian.
Jika Pemkot cepat mewujudkan harapan para pedagang maka mereka akan segera pindah ke Kampung Kuliner.
Melalui Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampung Kuliner Serangan Nyoman Puja, para pedagang UMKM menyampaikan sejumlah harapan kepada pemkot Denpasar, instansi
teknis, dan semua stakeholder terkait.
Nyoman Puja menyampaikan, sebelumnya ada 24 pedagang yang telah menempati kampung kuliner dalam dua hari pada saat Hari Raya Kuningan.
Namun, fakta baru ditemukan pedagang di lapangan. Mereka mengeluhkan fasilitas yang belum memadai. Seperti air asin yang berpotensi merusak perabotan.
Kemudian, kondisi bangunan yang perlu ditambahkan kanopi untuk melindungi pembeli dari terik panas dan hujan. Karena tak mungkin pengunjung duduk di area terbuka tanpa peneduh.
“Kalau seperti itu kan panas terik, dan kalau hujan pasti kehujanan,” kata Nyoman Puja.
Selain itu, Nyoman Puja juga menyampaikan sejumlah harapan pedagang seperti, saluran air yang tersedia tidak memadai dan berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari.
Saluran drainase rentan menimbulkan masalah seperti mampet. Terlebih lagi, untuk seafood sangat tidak representatif.
“Pedagang dibilang menolak, buktinya kami ajak ikut jualan di sana saat kuningan kemarin mereka mau. Tapi kami meminta jika bisa, satu unit bangunan diperuntukkan satu pedagang. Karena jika satu unit untuk dua pedagang ribet banget,” ujar Nyoman Puja.
Tak kalah penting adalah fasilitas cerobong asap di setiap unit bangunan. Agar asap yang dihasilkan dari produk bakar tidak mengganggu pedagang dan pengunjung yang makan.
“Kalau harapan para pedagang sudah terpenuhi, pasti para pedagang akan pindah ke sana,” katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan sejumlah pihak termasuk BTID Kura Kura Bali. BTID siap memberi support dan memfasilitasi para pedagang UMKM yang nanti akan berjualan di dalam kampung kuliner.
Ia menyebut dukungan BTID terkait lahan desa yang kini digunakan untuk membangun kampung kuliner Serangan.
“Lokasi Kampung Kuliner itu berada di tanah desa bantuan lahan dari pihak BTID,” ujarnya.
Sebelumnya, pada awal maret 2025, Walikota Denpasar IGN Jaya Negara menyampaikan Kampung Kuliner Serangan yang telah selesai dikerjakan telah diserahterimakan kepada Desa Adat Serangan.
Para UMKM khas Serangan akan mengisi kawasan tersebut yang diharapkan menjadi ikon baru pariwisata di Serangan dengan sajian kuliner khas Serangan.
Walikota Jaya Negara juga menyampaikan akan memfasilitasi melalui APBD Pemkot Denpasar jika kampung kuliner Serangan belum bisa menampung semua UMKM di sana.
“Sudah kita serah terimakan kepada desa adat, sekarang kita menunggu keputusan Desa Adat Serangan selaku pihak yang akan mengelola, UMKM mana yang akan ditempatkan di sana, nah itu masih berproses,” kata Jayanegara.
“Jika masih kurang untuk menampung semua UMKM, kita akan fasilitasi melalui APBD,” ujar Jaya Negara seperti dilansir dari situs resmi www.denpasarkota.go.id.
Gunakan Dana Pribadi untuk Sewa Petugas Kebersihan
Untuk menjaga kebersihan Kampung Kuliner Serangan, Pokja rela merogoh dana pribadi untuk menyewa petugas kebersihan.
“Saya sempat kemarin bayar orang dengan uang dari kantong sendiri untuk bersihkan sampah plastik dan lainnya di kampung kuliner,” kata Nyoman Puja.
Ia tak bisa menyalahkan pihak manapun karena yang bermain di kampung kuliner merupakan anak-anak warga Serangan. Namun ia meminta siapapun yang masuk ke sana untuk menjaga kebersihan.
“Saya merasa bertanggung jawab juga untuk menjaga kampung kuliner. ya bagi saya uang
segitu juga ya tak apa apa lah demi lingkungan kita tetap bersih,” jelasnya.
Ia berharap, masyarakat dan siapapun yang berkunjung ke Kampung Kuliner bisa tetap menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. (*/Way)





