Pasca Longsor Purworejo, Muncul Bebatuan Diduga Susunan Candi

oleh
Batuan berundak mirip candi yang ditemukan di bukit pajangan, dukuh Makem Dowo, Sidomulyo, Purworejo. Didiga lebih tua dari Candi Borobudur - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Masyarakat Purworejo gempar. Ditemukan gugusan batu andesit berundak mirip candi di bukit Pajangan, dukuh Makem Dowo, RT.2 RW.6, Desa Sidomulyo, Kecamatan/Kabupaten Purworejo. Penemuan itu, kini jadi pusat perhatian.

Menurut Turip Hertono (45), warga setempat, munculnya bebatuan yang tersusun rapi dan berundak mirip candi itu, mulai terlihat pasca hujan lebat hingga menyebabkan longsor  bukit Pajangan setinggi 200 meter itu, pada 19 Juni lalu.

“Munculnya batuan yang tersusun rapi mirip candi itu sudah lama. Namun baru terungkap ke publik belakangan ini, setelah diposting ke medsos,” jelas Turip, Senin (15/8).

Turip meyakini, jika batuan berundak itu sebuah candi berbentuk piramid. Keyakinan Turip itu, berdasarkan isyarat gaib yang diterimanya lewat mimpi, beberapa waktu lalu sebelum terjadinya longsor.

Cerita Turip, dalam mimpi itu, dia diajak seorang laki-laki tua berpakaian brahmana, yang mengajaknya ke suatu tempat yang disebutnya candi itu di bukit Pajangan.

Laki-laki misterius itu lantas bercerita, kalau candi tersebut dibangun sebagai tempat bertapa (semedi) raja, dan sebagai tempat penyimpanan harta karun. Turip menduga kuat, kalau candi tersebut dibangun pada masa Hindu Majapahit. Keyakinan Turip, karena di lokasi tersebut dia pernah menemukan batu bata kuno berukuran super jumbo.

“Tahun 90 an pernah ditemukan patung perunggu berbentuk brahmana tengah bersemedi. Laki-laki tua itulah yang menuntun saya dalam mimpi,” cerita Turip.

Turip menambahkan, jika di sebelah selatan dari lokasi munculnya candi, ada sebuah cekungan dari batu membentuk kolam, yang diduga kuat sebagai tempat pemandian
 
 
Jon

KORANJURI.com di Google News