KORANJURI.COM – Sukses menyabet gelar juara umum pada Pekan Olahraga Daerah ( Porda ) XIV-2017 di Bantul, Koni Sleman bertekad mempertahankan gelar di ajang yang sama, yakni Porda XV 2019, yang akan digelar di Kota Yogyakarta.
Ketua Koni Sleman, Ir. Pramana mengatakan gelar juara umum di Porda 2017 harus bisa dipertahankan. Oleh karena itu, kegiatan dalam rangka mempersiapkan atlet-atlet yang akan diterjunkan dalam Porda 2019 sudah harus dilakukan di awal tahun ini.
Salah satu kegiatan itu adalah dengan digelarnya Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koni Sleman periode 2017-2021, guna membahas program kerja di tahun 2018.
“Idealnya, RAT Koni Sleman ini kita gelar setelah RAT Koni Provinsi sehingga kita memiliki gambaran berapa target medali akan dicapai. Namun saya berasumsi target kita minimal sama dengan Porda 2017, yakni 140 medali emas tegas Pramana dalam RAT Koni Sleman di hotel Merapi Merbabu,” jelasnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, guna menjaring atlet-atlet yang akan diterjunkan di Porda 2019 nanti Koni Sleman akan menggelar Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab), yang digelar bersamaan dalam rangka HUT Kabupaten Sleman, bulan Mei mendatang.
Sementara itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo dalam sambutannya berharap dengan disahkannya APBD Sleman, maka kegiatan Koni Sleman dapat berjalan sesuai harapan untuk mempertahankan juara umum di Porda 2019.
Sleman dengan penduduknya terbanyak di DIY, imbuh Sri Purnomo, memiliki potensi yang besar, tinggal bagaimana mencari atlet-atlet berbakat yang bisa diterjunkan di Porda nanti.
Bahkan bukan hanya di Porda atau level provinsi namun atlet-atlet Sleman diharapkan mampu berprestasi di level nasional hingga ajang internasional.
“Kembali saya harapkan, Koni segera berupaya menyiapkan kader atau bibit atlet sejak awal agar prestasi dapat tercapai. Dan dengan pembinaan yang kompak secara kolektif kolegial akan memberikan kekuatan,” tambah pria kelahiran Klaten ini.
Sri Purnomo mengingatkan, agar pengelolaan keuangan Koni Sleman harus transparan dan akuntabel sehingga melahirkan hasil yang maksimal dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Karena jika tidak transparan dan akuntabel bisa amburadul. Jiwa transparan dan akuntabel harus menyatu pada pengurus Koni Sleman,” harapnya. (anjar)