Kata Parlemen Suriah Soal Kondisi Negaranya

    


Dr. Mohammed Zaher Alyousfi, parlemen Suriah ditemui Koranjuri.com di Kuta, Bali saat mengikuti World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Dr. Mohammed Zaher Alyousfi, utusan parlemen Suriah mengambil banyak masukan dari pertemuan World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) yang berlangsung di Kuta, Bali, 4-5 September 2019.

Pihaknya akan berusaha menerapkan Bali Roadmap dalam menentukan kebijakan di negaranya.

“Saya sangat mengapresiasi pemerintah Indonesia, terutama Bali, kami sangat nyaman disini dan kalian semua ramah,” ujarnya Zaher di Kuta, Bali, Kamis (5/9/2019).

Zaher mengatakan, saat ini pemangku kepentingan di Suriah berupaya keras membangun kembali negaranya yang hancur karena peperangan. Zaher menegaskan, mayoritas rakyat Suriah memilih Islam moderat. Namun menurutnya, kelompok Takfiri menjadi sisi lain yang ada di Suriah.

“Mayoritas rakyat kami memilih Islam moderat, kami tidak suka Takfiri. Di negara saya, kami bahkan tidak tahu, Takfiri itu darimana dan kenapa ada, tidak ada yang tahu soal itu,” ujar Zaher.

Forum parlemen dunia di Bali mengerucut pada keputusan Bali Roadmap yang berisi 3 hal yakni, pemenuhan hak-hak kebutuhan dasar manusia tanpa terkecuali, yang meliputi, aspek kesehatan, pendidikan, perumahan yang layak, dan akses terhadap air bersih dan sanitasi.

Mendorong lokalisasi tujuan pembangunan berkelanjutan dengan mempertimbangkan konteks budaya dan kearifan lokal suatu negara.

Mendorong kemitraan berbagai pihak, terutama pelaku usaha untuk menjawab tantangan tujuan pembangunan berkelanjutan seperti, penyediaan akses pelayanan keuangan yang terbuka bagi semua pihak. (Way)